Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
POLISI membantah kesan lamban menangani kasus teror penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Saat ini sudah hampir dua minggu, belum ada titik terang ihwal siapa pelaku penyerangan terhadap Novel itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan sejauh ini polisi serius mengungkap kasus tersebut. Namun, karena banyak kendala di lapangan, kasus itu belum juga tuntas.
“Kami serius lah, kami bentuk tim khusus kemudian mencari, memeriksa, kami olah TKP beberapa kali di sana tentunya kami perlu saksi yang melihat siapa selama ini,” kata Argo, akhir pekan lalu.
Argo menegaskan saat kejadian kondisi sekitar gelap lantaran waktu kejadian pukul 05.10 WIB. Selain itu, minimnya saksi yang melihat langsung kejadian menjadi kendala.
Terkait dengan dua pria yang diperiksa soal kasus penyiraman dipastikan bukan pelaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, penyidik mengatakan kedua pria yang awalnya dicurigai, yakni Hasan, 28, dan Muklis, 28, berprofesi sebagai mata elang, atau orang yang dibayar perusahaan leasing untuk mencari cicilan motor yang menunggak dan bermasalah.
“Mereka sejak kemarin (Jumat) malam sudah diperiksa hingga siang ini. Dari hasil pemeriksaan bisa diyakini keduanya bukan pelaku penyiraman,” ucap Argo.
Argo menambahkan, saat peristiwa penyiraman Novel pada 11 April 2017 lalu, keduanya tidak ada di lokasi kejadian. Saat itu, Hasan berada di Malang, Jawa Timur, sejak 6-13 April 2017, didukung dengan tiket pesawat atas nama Hasan.
Muklis ada di Tambun, Bekasi, Jawa Barat, di rumah saudaranya. Foto Hasan dan Muklis pernah diambil Yono, tetangga Novel, sebelum terjadi peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel.
“Selain sebagai sebagai mata elang, kadang-kadang kami gunakan untuk informasi tentang curanmor di situ. Memang ada dari anggota, personel polda mempunyai informan di situ. Kebetulan dua orang ini informannya,” ucapnya.
Polisi saat ini telah memeriksa 19 saksi dari kasus itu. Barang bukti seperti cairan air keras untuk menyiram Novel pun telah disita. “Kami akan tetap mencari pelaku. Yang penting kami melaksanakan tugas dengan serius, dengan profesional, dengan alat bukti. Kami tidak berprasangka, tak asal menangkap,” tegas Argo. (Mal/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved