Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PASANGAN calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak bakal mengajukan gugatan hasil pilkada DKI ke Mahkamah Konstitusi.
Keputusan Basuki itu dihargai oleh tim suksesnya. Sekretaris tim pemenangan pasangan Basuki-Djarot, yakni Ace Hasan Syadzily, memastikan keputusan Basuki dan timnya sudah final. Mereka bakal legawa dengan apa pun hasil perolehan suara nantinya.
“Kalau Ahok (Basuki) begitu (tidak menggugat hasil pilkada ke MK), ya kita ikuti keputusannya,” kata Ace.
Ace mengatakan tim pemenangan bakal menghargai keputusan mantan Bupati Belitung Timur itu.
Apalagi, dalam kontestasi ini, Basuki dan Djarot memiliki peran utama.
“Stakeholder yang paling utama kan Pak Basuki dan Pak Djarot,” jelasnya.
Sebelumnya Basuki mengaku menerima apa pun hasil dari Pilkada DKI 2017. Ia mengatakan tidak ada niatan untuk menggugat hasil pilkada ke MK. “Saya kira enggak ada niat gugat, ya. Kalau memang sudah kaya gitu, ya sudah, saya kira.’’
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga meminta pasangan Basuki-Djarot untuk berlapang dada.
Terlebih hasil pilkada ini tidak akan bisa dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Jangan lupa MK itu hanya terima gugatan kalau (selisih) kurang dari dua persen. Jadi tidak mungkin ini ke MK.’’
Berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga sigi, pasangan Basuki-Djarot tertinggal jauh dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Hasil hitung cepat Populi Center dengan total suara masuk 100%, pasangan Basuki-Djarot memperoleh suara 41,93%, sedangkan pasangan Anies-Sandi 58,07%.
Hitung cepat Charta Politika dengan total suara masuk 99,75%, pasangan Basuki-Djarot memperoleh suara 42,13%, sedangkan pasangan Anies-Sandi 57,87%.
Sementara itu, hasil hitung cepat Indo Barometer dengan total suara masuk 99% menunjukkan dukungan kepada Basuki-Djarot 41,51% suara, sedangkan pasangan Anies-Sandi 58,49%.
Kiprah lain
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto menilai, meskipun Basuki kalah, yang bersangkutan masih memiliki kesempatan di tempat lain.
“Dia ialah seorang generasi muda yang masih memiliki kesempatan di tempat lain yang berguna bagi masyarakat Indonesia,” kata Novanto tanpa merinci tempat yang pas untuk Basuki.
Dia mengatakan berterima kasih kepada Basuki dan Djarot yang telah memberikan ide dan gagasan luar biasa dalam menjalankan pemerintahan Jakarta yang modern dengan program-program yang sudah dilaksanakan.
Pengamat politik asal Universitas Airlangga Surabaya Novri Susan juga menilai Djarot berpeluang maju sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur.
Menurutnya, Djarot yang merupakan kader PDI Perjuangan masih memiliki ikatan emosional dengan warga Jatim. Bahkan pernah menjabat wali kota dua periode di Kota Blitar.
Dosen FISIP Unair mengatakan Djarot lebih cocok berpasangan dengan Saifullah Yusuf atau Khofifah Indar Parawansa karena merupakan representasi nasionalis. Selain Saifullah dan Khofifah, PDIP amat mungkin mengajukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved