Tokoh Lintas Agama Jaga Kondusivitas

Christian Dior Simbolon
18/4/2017 06:34
Tokoh Lintas Agama Jaga Kondusivitas
(Ketua Umum Pengurus Besar Nah­d­latul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj -- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

SEJUMLAH organisasi kemasyarakatan lintas agama menyerukan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua berlangsung damai tanpa konflik yang dapat memicu perpecahan masyarakat. Keutuhan negara harus diutamakan ketimbang kepentingan politik pilkada DKI Jakarta.

Hal itu diutarakan Ketua Umum Pengurus Besar Nah­d­latul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj saat membuka konferensi pers bertajuk Seruan Moral Organisasi Keagamaan tentang Pilkada DKI Jakarta Putran Kedua di Gedung PBNU, Jakarta, kemarin.

“Utamakan kepentingan bangsa dan negara. Pinggirkan kepentingan sesaat. Yang abadi keutuhan NKRI. Entah itu pilkada, pileg, atau pilgub. Itu sesaat. Yang abadi itu ke­utuhan NKRI,” cetus Said.

Diakui Said, suhu politik jelang pencoblosan pilgub DKI Jakarta pada 19 April kian memanas. Namun, ia mengatakan suasana panas itu harus berakhir seusai pilgub. Siapa pun yang muncul sebagai pemenang harus dihormati pihak yang kalah.

Selain Said, jumpa pers itu dihadiri Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Henriette T Hutabarat-Le­bang, Parisadha Ketua Umum Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, dan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana.

Romo Suharyo meminta warga agar memercayakan penyelenggaraan pilgub DKI kepada aparatur penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu DKI Jakarta. Ia pun meminta warga DKI tetap sa­ling menghormati dan menjaga pelaksanaan pilgub berjalan tenteram meskipun berbeda pilihan politik.

“Kita adalah warga suatu bangsa meskipun dari berbagai macam latar belakang budaya, agama, dan berbeda pandangan politik. Kesadaran ini akan menggerakkan kita tetap bersatu, menghargai, dan bersama-sama membangun negeri ini,” ujarnya.

Para tokoh agama juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan memberikan prioritas waktu untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). “Setiap warga negara yang baik wajib berpartisipasi dalam pilkada ini sebagai wujud pengorbanan yang nyata bagi nusa dan bangsa,” kata Pdt Henriette.

Pada kesempatan yang sama, Uung Sendana berharap polarisasi yang terjadi di masyarakat berakhir seiring usainya pilgub DKI Jakarta.

Kondusif
Presiden Joko Widodo menyempatkan diri bertemu dengan para ulama dan tokoh muslim di kompleks Istana Presiden Jakarta, kemarin. Hadir ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kiai Haji Ma’ruf Amin.

“Para ulama sepakat mendukung kebijakan-kebijakan yang disampaikan Presiden termasuk pilkada agar kondusif, jangan ada mobilisasi dari pihak mana pun sehingga menimbulkan ketidakstabilan di DKI Jakarta dan membawa pengaruh buruk ke tingkat nasional,” ujar Ma’ruf.

Menurut Ma’ruf, ulama mengusulkan ke Presiden untuk memanggil tim sukses kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Dari para ulama kita mengimbau kepada semua pihak dan kita bahkan minta Presiden agar memanggil dua tim sukses itu. Jangan sampai tim sukses yang terus menimbulkan masalah sehingga terjadi konfilik yang lebih memanas,” jelas Ma’ruf. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya