Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMBAGIAN undangan memilih (formulir C6) pilkada DKI Jakarta yang digelar besok masih karut-marut. Warga yang sudah masuk daftar pemilih tetap belum mendapatkannya, tetapi ada warga yang sudah meninggal justru dikirimi formulir C6.
“Sampai dengan hari ini (H-2), PPS dan KPPS masih banyak yang belum membagikan undangan memilih (formulir C6) kepada pemilih yang namanya tercantum dalam DPT, terutama di basis pemilih pasangan calon nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot),” kata Wakil Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi (BBHA) Pusat PDI Perjuangan Diarson Lubis di Jakarta, kemarin.
Kekarut-marutan pembagian formulir C6 juga terekam dari pantauan Metrotvnews.com di lapangan. Seorang warga RT011/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Rosi Lubis mengaku kakaknya belum mendapat C6. Namun, ibunya yang sudah meninggal masih terdata sebagai pemilih. Padahal, waktu putaran pertama, tak ada permasalahan sama sekali soal formulir C6.
“Ada nama di DPT, tapi C6 enggak dapat. Malah data almarhum ibu saya keluar, tapi RT-nya tanggap. Padahal, di putaran pertama sudah enggak ada,” ujarnya di Kantor Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, kemarin.
Sementara itu, Rizal, warga Kebayoran Baru Jakarta Selatan, mengatakan NIK di formulir C6 ternyata berbeda dengan yang tertera dalam surat keterangan (suket). “Kelurahan bilang tidak masalah. Pakai itu (C6) saja ke tempat pemungutan suara (TPS). Itu cuma karena salah ketik admin,” kata dia menirukan pernyataan petugas.
Anton, warga Kelurahan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengaku bingung ketika melihat NIK-nya di laman KPU ternyata bernamakan orang lain. “Kalau seperti ini, masih bisa nyoblos, enggak?” kata dia. (Hnr/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved