Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
CALON Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok paling alergi dengan pembagian sembako saat masa tenang kampanye. Hal tersebut merupakan tindakan yang mencederai demokrasi.
“Selama karier politik saya, saya paling enggak suka bagi-bagi sembako. Makanya saya mau tanya itu bagi-bagi sembako mengatasnamakan siapa,” kata Basuki seusai acara Deklarasi Pilkada DKI Damai di Lapangan Silang Monas, kemarin.
Ia mengaku lebih suka memberikan program jaminan seperti kartu Jakarta pintar (KJP) yang bisa digunakan untuk membeli barang saat operasi pasar murah. “Kami paling sebel itu bagi-bagi sembako. Lebih baik ada jaminan seperti KJP,” tegasnya.
Tim sukses Basuki-Djarot Saiful Hidayat pun memastikan pihakya tidak ikut-ikutan soal bagi-bagi sembako yang kini marak beredar di dunia maya. Hal itu disebabkan tim sukses tidak pernah sama sekali mengadakan program membagi sembako dalam Pilgub DKI 2017.
“Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa pasangan calon Basuki-Djarot dan tim pemenangan tidak memiliki kebijakan dan program pembagian sembako,” kata Sekretaris Timses Basuki-Djarot, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan di Jakarta.
Ace menambahkan pihaknya sudah menyampaikan kepada seluruh simpatisan agar tidak membagikan sembako. Bila ada oknum yang membagikan sembako, pihaknya angkat tangan.
“Mereka melakukan itu pasti di luar kontrol baik pasangan calon maupun tim sukses pemenangan,” tegas Ace.
Sembako Anies
Sehari setelah kegiatan bagi-bagi sembako yang diduga dari kubu Basuki-Djarot viral di dunia maya, netizen dikejutkan dengan video calon gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan turun tangan langsung membagi-bagikan sembako.
Anies mengenakan kemeja putih memberikan satu kantong plastik berwarna merah kepada setiap warga. Dalam video berdurasi 45 detik itu, ia juga terlihat menerima uang di antaranya sebesar Rp100 ribu.
Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengaku belum tahu perbuatan Anies itu. “Nanti kita tanya dulu soalnya belum dapat laporan,” ujar dia.
Juru bicara paslon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Edriana Noerdin, mengatakan rekaman audio visual yang beredar luas di jejaring sosial itu memang benar adanya dan terjadi pada 22 Desember 2016.
“Kala itu Anies menghadiri acara pasar murah yang digelar tim relawan di wilayah Menteng, Jakarta Pusat. Jadi dalam acara tersebut masyarakat dibagikan kupon untuk membeli sembako seharga Rp88 ribu dari yang seharusnya seharga Rp113 ribu,” ujar Edriana.
Juru bicara tim pemenangan Basuki-Djarot, Raja Juli Antoni, menambahkan pihaknya malah memiliki beberapa bukti foto yang membuktikan dugaan kecurangan tim sukses kubu lawan.
Salah satu foto yang dimiliki berupa kupon untuk pembelian sembako murah. “Saya justru mendapatkan banyak laporan dari warga tentang pembagian sembako. Hal itu justru dilakukan kubu sebelah,” kata Raja. (Gol/Ssr/P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved