Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KAMPANYE dua pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta yang berlaga hingga putaran kedua menghabiskan tidak kurang dari Rp168 miliar. Sisa dana kampanye, yakni Rp649 juta dari tim Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Rp150 juta dari tim Anies Baswedan-Sandiaga Uno, akan disumbangkan untuk publik.
Ketua Bendahara Tim Sukses Basuki-Djarot, Charles Honoris, menyebutkan kampanye putaran kedua menghabiskan Rp31,7 miliar. Total dana kampanye mulai putaran pertama tercatat Rp85,3 miliar.
Total dana yang terkumpul sekitar Rp32,3 miliar, berasal sisa kampanye putaran pertama Rp4,8 miliar dan Rp27,6 miliar dana sumbangan putaran kedua yang bisa dipakai kampanye. Lebih dari separuh, atau sekitar Rp17,54 miliar, bersumber dari 50 badan usaha swasta.
“Total dana yang diterima Rp27,7 miliar, terdapat Rp103,8 juta yang tidak dapat digunakan,” kata Charles di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin, seperti dikutip Metrotvnews.com.
Dana yang tidak bisa dipakai disebabkan tidak dilengkapi surat pernyataan penyumbang KPUD yang dibubuhi tanda tangan basah, atau tidak dilengkapi KTP dan NPWP.
Staf bendahara Timses Basuki-Djarot, Michael Sianipar, mengakui pola sumber dana kampanye putaran kedua berbeda jika dibandingkan dengan putaran pertama yang didominasi dana patungan masyarakat.
“Memang akhirnya karena waktu satu bulan (kampanye putaran dua) yang sempit itu kita enggak bisa buat patungan rakyat,” kata Michael.
Pada Sabtu (15/4) malam, tim Anies-Sandiaga mengungkapkan dana kampanye yang mereka peroleh pada putaran kedua Rp17,6 miliar. Total dana kampanye sejak putaran pertama tercatat Rp82,8 miliar.
Sumber dana kampanye terbesar pada putaran kedua berasal dari Sandiaga sebanyak 89%, sisanya dari badan hukum. “Dana kampanye dapat dipertanggungjawabkan dan jelas asal-usulnya. Pengelolaannya dilakukan secara transparan,” kata Sandiaga, di Posko Pemenangan Sandiaga Uno, Melawai, Jakarta Selatan.
Dana kampanye tersebut, kata Sandiaga, tidak termasuk dana swadaya yang dikeluarkan warga karena tidak tercatat. “Banyak swadaya warga yang tidak tercatat misalnya untuk program OK OCE, harga OK.”
Bingung menyumbang
Tim Basuki-Djarot urung menggunakan sisa dana kampanye untuk membeli bus Trans-Jakarta sebagai hibah untuk ke Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, harga bus Scania standar Trans-Jakarta mencapai Rp2,8 miliar.
“Awalnya kita kira tidak ada kampanye putaran kedua, kita mau gunakan uang Rp4,8 miliar itu untuk menghibahkan bus ke DKI, tapi sekarang tinggal Rp600-an juta. Kita lagi pikirkan beri apa ke Jakarta,” ujar Michael.
Salah satu alternatifnya, menurut Michael, dipakai membenahi taman-taman menjadi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Sebaliknya, tim Anies-Sandiaga telah memutuskan untuk menyumbangkan sisa dana kampanye yang sebanyak Rp150 juta kepada fakir miskin dan anak yatim. (Ant/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved