Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SERUAN dari kelompok tertentu yang bakal menggelar aksi pengamanan dan pengawasan di tempat pemungutan suara (TPS) saat pilkada DKI, Rabu (19/4), menjalar cepat melalui media sosial.
Akan tetapi, beberapa warga Jakarta mengaku tidak terpengaruh dengan seruan bernada intimidasi dari kelompok tersebut. Warga tidak takut datang ke TPS untuk memberikan hak suara mereka dalam pilkada yang berlangsung bebas, jujur, dan adil tersebut.
Sebagaimana penuturan Adi, warga Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat. Bapak 53 tahun itu dengan tegas mengatakan tidak takut datang ke TPS. “Saya dan keluarga pasti ke TPS, tidak takut dengan teror atau intimidasi. Di wilayah saya polisi menjaga, TNI juga ikut mengamankan. Soal Tamasya Al Maidah, biasa saja,” kata Adi.
Jejen, seorang karyawan swasta di Jakarta Pusat, juga tidak menyimpan kekhawatiran berlebih dengan seruan yang diberi nama Tamasya Al Maidah tersebut. “Saya percaya aparat. Siapa yang mau mengintimidasi?”
Setali tiga uang. Rifna, ibu rumah tangga di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, setelah mendengar kabar ihwal aksi di hari pencoblosan itu, tidak sedikit pun meredam niatnya menyalurkan hak suara ke TPS. “Untuk apa takut?”
Pendapat warga Ibu Kota tersebut senada dengan pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. Argo memastikan aparat kepolisian dengan bantuan TNI menjaga dan mengamankan sekitar 13 ribu TPS.
Terkait dengan ajakan terhadap umat Islam dari luar Jakarta untuk ikut mengamankan TPS dalam kegiatan yang disebut Tamasya Al Maidah, Argo mengimbau warga dari luar Jakarta tidak melakukannya. “Tidak usah ke Jakarta. Mereka memantau saja dari media.”
Menurut Argo, kepolisian sudah merancang pengamanan dengan mengantisipasi potensi chaos. “Kami memantau dan mendalami kegiatan (Tamasya Al Maidah) pada saat hari pencobloson.”
Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul menambahkan Polda Metro menyiagakan 36 ribu personel untuk menjaga seluruh TPS.
Di lain pihak, Bawaslu DKI Jakarta akan menindak tegas kegiatan Tamasya Al Maidah ketika terbukti bermuatan politik dan mengintimidasi warga. “Kami klarifikasi pelaporan Tamasya Al Maidah besok (hari ini). Kalau bermuatan politik dan mengintimidasi warga, akan kami tindak atau menghentikannya,” ujar anggota Bawaslu DKI, Muhammad Jufri, kemarin.
Menurut Jufri, pihaknya menegaskan agar warga Jakarta menunaikan hak konstitusional dan tidak terpengaruh isu negatif atau intimidasi. “Warga dari luar Jakarta tidak perlu ke TPS. Mereka tidak memiliki hak suara. Percayakan kepada Bawaslu dan polisi.”
Juru bicara tim pemenangan Basuki-Djarot, Bestari Barus, yakin warga Jakarta akan menyalurkan hak politik mereka dalam pilkada. “Segala bentuk intimidasi, walaupun berkedok agama, akan kami laporkan ke Bawaslu atau kepolisian. Imbauan kami, terima dengan baik ada orang tamasya. Tetapi kalau mengganggu dan mengintimidasi, ya kami laporkan kepada aparat.”
Calon Gubernur DKI nomor urut 3 Anies Baswedan meminta para relawan pendukungnya memaksimalkan pengawasan di setiap TPS. “Relawan kami ikut mengawasi 13 ribu TPS untuk menghindari kecurangan. Kami perlu memaksimalkan kinerja mereka.”
Forum Pemuda Islam Kebangsaan, (Sabtu, 15/4), melaporkan rencana kegiatan Tamasya Al Maidah ke Bawaslu DKI. Menurut ketua forum itu, Rustam Ade, kegiatan tersebut berpotensi mengintimidasi warga. “Intimidasi yang menggunakan dalih agama harus dicegah. Kami mendorong Bawaslu DKI memastikan pilkada berlangsung aman.” (Aya/Sru/Put/Mtvn/AD/AU/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved