Kader NU Komit Bela NKRI

LILIEK DHARMAWAN lilik@mediaindonesia.com
17/4/2017 07:00
Kader NU Komit Bela NKRI
(LILIEK DHARMAWAN)

SEKITAR 15 ribu kader penggerak Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah (Jateng) menggelar apel sumpah setia terhadap NKRI yang dipusatkan di Pantai Petanahan, Kebumen, Minggu (16/4). Pada malam harinya, ribuan kader NU yang datang dari seluruh pelosok kabupaten di Jateng telah menggelar istigasah di pantai setempat. Dalam apel sumpah setia terhadap NKRI itu, ribuan kader NU menyatakan siap mempertahankan NKRI. “Dengan ini kami menyatakan siap sedia berkoban jiwa dan raga demi mempertahankan NKRI dari rongrong­an musuh mana pun,” ucap ribuan kader­ NU secara bersamaan.

Rois Syuriah Pengurus Wilayah NU Jateng KH Ubaidilah Shodaqoh menegaskan NKRI sudah final sehingga harus dijaga keberadaannya. Bentuk NKRI sudah cocok dengan watak bangsa Indonesia dan menjadi perlindungan bagi segenap warga bangsa yang berbeda-beda. “NKRI harga mati, sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Seluruh kader NU di Indonesia telah bersumpah dan berkomitmen untuk tetap mempertahankan NKRI,” tegasnya. Menurut Ubaidilah, bila sekarang ada kelompok yang terus meneriakkan khilafah islamiyah, hal tersebut tidak boleh dibiarkan. Kader-kader NU akan menjadi garda paling depan menghadang kelompok radikal dan menjaga tegaknya NKRI.

Ketua panitia istigasah dan apel akbar kesetiaan terhadap Pancasila dan NKRI, KH Muzammil, mengungkapkan ribuan kader yang ikut dalam apel dan istigasah tersebut merupakan kader muda yang telah lulus dalam pendidikan kader NU di seluruh Jateng sejak 2013 silam. “Apel akbar ini sebagai res­pons atas adanya ancaman kelompok radikal terhadap NKRI. Paham-paham garis keras telah mengancam kerukunan antarumat beragama. Sekarang sudah saatnya berge­rak menyelamatkan negara ini,” tegas Muzammil.

Di kesempatan terpisah, Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Provinsi Sulawesi Barat mewaspadai gerakan yang berhaluan radikal dan bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Sulbar Sudirman Az menegaskan GP Ansor tidak akan tinggal diam bila gerakan itu muncul dan merongrong NKRI. “Kami segera konsolidasi melakukan urun rembug atau diskusi yang melibatkan sekitar 34 organisasi pemuda dan mahasiswa serta masyarakat lainnya untuk bersama mewaspadai gerakan radikal yang dapat mengancam keutuhan NKRI,” ujar Sudirman, di Mamuju, Sulbar, Sabtu (15/4). Menurut dia, GP Ansor Sulbar sebelumnya telah melarang setiap organisasi yang tidak sehaluan dengan Pancasila untuk melakukan kegiatan di wilayah Provinsi Sulbar.

Memantapkan
Kegiatan serupa juga diikuti 175 warga Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah. Mereka mendapatkan penyuluhan, pembinaan, dan pemantap­an bela negara. Kegiatan itu merupakan rangkaian program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung I/2017. “Penyuluhan ini untuk membangkitkan semangat nasionalisme dalam mengatasi kelompok-kelompok anti-Pancasila dan UUD 1945,” kata Plt Kepala Kesbangpol Klaten, Wahyudi Martono, Sabtu (15/4). Dengan penyuluhan itu, diharapkan semangat kebangsaan dan kesadaran bela negara, serta disiplin nasional dalam menjaga kedaulatan NKRI semakin mantap. (JS/Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya