Tren Basuki-Djarot makin Naik

Rudy Polycarpus
16/4/2017 09:36
Tren Basuki-Djarot makin Naik
(MI/GALIH PRADIPTA)

TREN elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat cenderung naik jelang pemungutan suara putaran kedua di Pilkada DKI 2017. Hal ini berbanding terbalik dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang cenderung stagnan.

Survei yang dilakukan Charta Politika menunjukkan pada November elektabilitas Anies-Sandi 40,7%, Januari 45,2%, Februari 44,5%, dan April 44,8%.

Adapun Ahok-Djarot pada November tingkat elektabilitasnya 31,1%, Januari 34,7%, Februari 41%, dan April ini menjadi 47,3%. Polling menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai pada putaran pertama Anies-Sandi mampu menumbuhkan sentimen positif melalui kunjungan Sandi ke kandang Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Barat. Keduanya memakai peci, dan keduanya selalu memosisikan diri kuat di kalangan pemilih Islam. Strategi ini malah cukup menggerus suara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

"Captive market terbangun dan hal ini tidak didapatkan kembali di putaran kedua," ujar Yunarto. Menurut Yunarto justru sentimen negatif muncul di putaran kedua ini. Salah satu hal yang memunculkan sentimen negatif pada Anies-Sandi ialah peristiwa penolakan terhadap Djarot di Masjid At-Tiin TMII saat acara haul mantan Presiden Soeharto.

Faktor berikutnya, yakni soal memperebutkan dukungan partai politik yang di putaran pertama mendukung Agus-Sylvi. Yunarto menilai, Basuki-Djarot memenangi dukungan partai tersebut dengan mengambil dukungan dari PPP dan PKB. Terlebih, partai yang mendukung Agus-Sylvi didominasi partai Islam.

Meski menunjukkan trend positif, Yunarto mengatakan pasangan Basuki-Djarot belum bisa dipastikan unggul karena selisih 2.5% masih di bawah margin of error. ''Baru bisa dikatakan berimbang pada minggu ini.

''Lembaga Media Survei Nasional (Median) juga melakukan survei terakhir. Target Sampel 550 responden, dengan margin of error sebesar +/- 4,2%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan elektabilitas Basuki-Djarot mencapai 49,0%. Adapun Anies-Sandi 47,1%. Jika melihat selisih elektabilitas yang hanya 1,9% dan margin of eror 4,2%, sulit secara statistik untuk menentukan pemenang Pilgub DKI saat ini.

Pindah

Lembaga Survei Indikator juga memaparkan hasil elektabilitas cagub-cawagub DKI menjelang pencoblosan. Hasilnya, Anies-Sandiaga memperoleh 48,2% dan Basuki-Djarot 47,4%.

Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari 96% pemilih, sekitar 15% bisa berpindah pilihan.
"Kalau kemudian kita cek, ternyata masih ada sumber yang masih bisa didapatkan kedua calon. Semakin dekat pilkada, semakin stabil masing-masing pemilihnya. Dari sekitar 96% yang punya pilihan, 15% bisa pindah ke lain hati," kata Burhanuddin. (Nyu/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya