Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DENGAN ditandai penabuhan beduk, Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari di Jalan Daan Mogot Km 14,5, Jakarta Barat, kemarin.
Panas terik matahari tidak menyurutkan ratusan warga untuk menyaksikan masjid megah bernuansa etnik Betawi milik Pemerintah Provinsi DKI itu.
Presiden Jokowi mengatakan masjid itu menjadi simbol Islam yang ramah dan moderat. Masjid tersebut juga diharapkan menjadi pilar keberagaman.
"Indonesia merupakan negara yang majemuk, negara plural, beragam, masjid ini menjadi simbol Islam yang ramah, moderat, yang mengakui adanya keberagaman di Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," kata Presiden saat meresmikan masjid yang dibangun dari dana APBD DKI sebesar Rp165 miliar itu.
Menurut Presiden, masjid besar itu dinamakan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari bukan tanpa sebab.
Ia menambahkan KH Hasyim Asy'ari ialah salah satu pahlawan nasional yang mencintai Republik ini. "Sebagai tokoh ulama pendiri ormas terbesar NU, beliau letakkan fondasi keagamaan yang ramah," jelasnya. Karena itu, kata Presiden, masyarakat perlu meneladani sikap KH Hasyim Asy'ari yang mengembangkan nilai keindonesiaan dan keagamaan sesuai dengan prinsip Islam yang rahmatan lil alamin atau rahmat bagi semesta alam.
Peletakan batu pertama pembangunan masjid itu dilakukan Jokowi saat menjadi Gubernur DKI pada 2013. Pembangunan masjid kemudian diselesaikan Gubernur DKI selanjutnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Saya senang masjid ini penuh dengan ornamen Betawi. Memang saat itu kita minta ada ornamen gigi belalang di setiap tiang, ada pagar khas Betawi, dan bangunan berasal dari ide rumah bapang khas Betawi," tutur Kepala Negara. Seusai resmikan masjid, Presiden menunaikan salat zuhur di masjid yang berdiri di atas lahan seluas 2,4 hektare dengan luas bangunan 16.985,43 meter persegi itu.
Multifungsi
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono menjelaskan Masjid KH Hasyim Asy'ari tidak sekadar berfungsi sebagai ruang ibadah, tapi juga menjadi ruang pendidikan agama Islam, pemberdayaan ekonomi warga, dan ruang untuk melaksanakan fungsi sosial sebagai tempat bermusyawarah. Meski menjadi motor pembangunan masjid, Basuki yang kini menjadi calon Gubernur DKI nomor urut 2 tidak menghadiri peresmian masjid itu. Basuki enggan menanggapi peresmian masjid yang bisa menampung 12.500 jemaah itu.
KH Salahuddin Wahid mengatakan penggunaan nama kakeknya, KH Hasyim Asy'ari, untuk masjidraya Pemprov DKI sangat tepat. Penggunaan nama sang kakek untuk masjid, kata dia, baru pertama kali.
"Islam yang diajarkan KH Hasyim Asy'ari tidak liberal dan tidak konservatif. Beliau menyatukan keindonesiaan dan keislaman," kata tokoh NU yang akrab disapa Gus Solah itu dalam sambutannya.
Dalam peresmian itu, Presiden Jokowi didampingi Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Plt Gubernur DKI Sumarsono, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Selain itu, hadir pula pihak keluarga KH Hasyim Asy'ari, Salahuddin Wahid dan putri Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid. (X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved