Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
INTOLERANSI, provokasi, dan intimidasi yang mencuat di pilkada DKI menunjukkan lemahnya masyarakat memahami ideologi dan falsafah bangsa.
Guna meredam permasalahan yang mengancam kebinekaan itu, pemerintah dan masyarakat harus kembali mengkaji dan mengamalkan Pancasila.
"Pancasila merupakan falsafah dan ideologi bangsa yang bisa memperkuat kebinekaan, toleransi, dan memupuk semangat bersama membangun bangsa. Sayangnya, Pancasila dan sejarah utuhnya ditutupi dan tidak dijelaskan secara benar selama hampir 32 tahun sehingga wajar intoleransi serta masalah lain muncul dan sangat mencemaskan," jelas anggota DPR Fraksi PDIP Puti Guntur Soekarno pada acara talk show bertajuk Merah Putih Harga Mati, Pancasila Banget, di Jakarta, kemarin.
Hadir pada kesempatan itu Ketua Badja Darma Yuna Nasution, anggota DPR Fraksi PDIP Nico Siahaan, Ketua DPD Partai NasDem Jakarta Pusat Latifah Ansori, Ketua Umum PPP Djan Faridz, pakar ekonomi Anwar Nasution, dan Hayono Isman.
Ia menuturkan kondisi bangsa saat ini merupakan akumulasi dari lemahnya pemahaman atas falsafah dan sejarah bangsa sehingga masyarakat mudah terpengaruh oleh isu dan provokasi segelintir pihak untuk kepentingan sesaat.
Ketua Umum PPP Djan Faridz menambahkan Pancasila sangat dibutuhkan ketika isu SARA dan intoleransi marak seperti terjadi di sela pilkada DKI Jakarta.
Falsafah bangsa itu telah mengamanatkan untuk saling menghargai dan tidak mudah diprovokasi.
Ia yakin masyarakat Jakarta bisa bangkit dengan semangat persatuan dan kesatuan sehingga tidak terus tergerus oleh provokasi.
Hal itu disebabkan pesta demokrasi merupakan kesempatan menentukan nasib selama lima tahun ke depan sehingga harus diputuskan dengan jernih.
Ketua Badja Darma Yuna Nasution mengaku sedih karena pesta demokrasi berubah menjadi perang SARA, meningkatnya intimidasi, dan provokasi.
Hal itu membuat relawan terpukul meskipun terus menjaga semangat dan toleransi.
"Saya sebagai ibu rumah tangga berharap pascapilkada kehidupan bisa kembali harmonis," ujarnya. (Cah/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved