Muhammadiyah: Pilkada untuk Mempersatukan

Erandhi Hutomo Saputra
14/4/2017 22:30
Muhammadiyah: Pilkada untuk Mempersatukan
(MI/ATET DWI PRAMADIA)

SEKJEN PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta semua pihak untuk tidak memaksakan kehendaknya dalam Pilkada DKI Jakarta yang tinggal menghitung hari. Menurutnya, tujuan Pilkada justru untuk mempersatukan bukan memecah belah.

"Dengan perbedaan pilihan itu hendaknya harus menghormati antara satu dan lainnya dengan mengedepankan persatuan sebagai kesuksesan pilkada yang utama dibandingkan kemutlakan dari pilihannya itu," ujar Abdul Mu'ti saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (14/4).

Ia meminta masyarakat untuk tidak memberikan informasi yang bersifat provokatif menjelang pemilihan. Sebab, kedua paslon yang bertarung saja telah menunjukkan kedewasaannya dengan siap menerima apapun hasil Pilkada. Masyarakat, lanjutnya, hendaknya menurunkan tensi jelang masa tenang.

"Semua harus bersedia menerima apa pun hasilnya dan melihat Pilkada sebagai proses demokrasi, jangan sampai dicederai oleh sikap-sikap yang kurang dewasa," jelasnya.

Ia menambahkan, penyelenggara Pilkada dari tingkat KPUD hingga KPPS harus bekerja professional, netral, dan adil. Selain itu aparatur pemerintah juga harus bersikap netral dan memastikan Pilkada berjalan lancar, tertib, dan aman.

Abdul Mu'ti juga berkomentar terkait adanya rencana Tamasya Al-Maidah. Menurutnya hal itu tidak lazim sebab akan menimbulkan kesan negatif politisasi Al Quran.

"Mungkin lebih tepat jika istilah yang dipakai adalah wisata politik atau lebih tegas wisata pilkada," ucapnya.

Ia pun melihat jumlah peserta Tamasya Al Maidah yang akan mengawal mencapai 100 orang per TPS pun kontraproduktif dan berpotensi mengganggu keamanan serta ketertiban pilkada.

"Bahkan sebagian masyarakat akan merasa takut. Tanggung jawab pelaksanaan pemungutan suara di TPS ada di KPPS," pungkasnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya