Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MUNCULNYA spanduk-spanduk bertuliskan ‘Jakarta Bersyariah’ dinilai merupakan sebuah blunder politik bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Selain tidak efektif mendongkrak elektabilitas, kubu Anies-Sandi diyakini bakal semakin ditinggalkan kelompok Islam moderat di Jakarta.
Hal itu mengemuka dalam diskusi bertajuk Ketika Jakarta Bersyariah Ditolak Paslon: Akankah Peta Dukungan Berubah? di D’Hotel, Sultan Agung, Jakarta, kemarin.
Hadir sebagai pembicara, peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Paramadina Arif Susanto, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, dan Direktur Program Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) Sirajuddin Abbas.
Menurut Arif, meskipun Sandiaga sempat mengeluarkan pernyataan tidak pernah ada kontrak politik membangun Jakarta bersyariah tidak bisa dimungkiri pasangan Anies-Sandi memiliki kedekatan dengan kelompok Islam garis keras yang berniat merealisasikan tujuan tersebut.
“Di satu sisi, mereka bergandeng tangan dengan kelompok-kelompok garis keras. Di sisi lain, mereka inginkan pluralisme di Jakarta. Ini inkonsistensi sikap yang menunjukkan kepanikan dari kubu Anies-Sandi,” ujar dia.
Arif mengatakan siapa pun yang mengusung politisasi agama sebagai agenda politik tidak akan menang dalam pemilu.
Bahkan, agenda politik yang ingin mengubah wajah Jakarta yang plural justru bisa dianggap sebagai sebuah kejahatan elektoral.
Abbas menambahkan politisasi agama yang terjadi selama ini termasuk lewat munculnya spanduk-spanduk Jakarta Bersyariah tidak efektif mendongkrak elektabilitas pasangan calon. Terbukti sejak Maret lalu, tidak ada satu hasil survei pun yang dirilis menunjukkan bahwa pasangan Anies-Sandi unggul atas Basuki-Djarot.
“Justru malah kian menjauhkan kelompok moderat dari Anies-Sandi. Terbukti, kelompok moderat yang diwakili PPP dan PKB menyatakan dukungan kepada Basuki-Djarot. Belum lagi NU yang kemarin sempat bertemu Basuki. Ini artinya bandul moderat ada di Basuki-Djarot.’’
Namun, munculnya spanduk-spanduk tersebut juga menjadi peringatan bagi kubu Ahok-Djarot untuk bekerja lebih keras. Pasalnya, kemenangan bagi Anies-Sandi bakal menjadi ancaman bagi pluralisme di Ibu Kota.
Hal senada dikatan Ray. Menurutnya munculnya spanduk-spanduk Jakarta Bersyariah menjadi buah simalakama bagi pasangan Anies-Sandi.
Pasalnya, dengan menolak ide tersebut, Anies-Sandi bisa ditinggalkan kelompok-kelompok garis keras yang selama ini mendukungnya.
“Kalau begitu apa bedanya Anies dan Basuki bagi mereka (kelompok-kelompok garis keras)? Toh, keduanya sama-sama menolak mengusung agenda mereka. Bisa jadi, Anies malah ditinggalkan kelompok-kelompok itu,” cetusnya. (Deo/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved