Kisruh di DPD Percepat Kehancuran Lembaga Ini

Astri Novaria
11/4/2017 22:15
Kisruh di DPD Percepat Kehancuran Lembaga Ini
(MI/Susanto)

SIKAP tidak peduli Oesman Sapta Odang terhadap interupsi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam sidang paripurna, Selasa (11/4), terkait dualisme kepemimpinan DPD, membuktikan kalau Oesman tak peduli terhadap lembaga ini.

Menurut peneliti Formappi Lucius Karus, kondisi seperti itu membuktikan bahwa Oemas Sapta Odang (OSO) hanya peduli dengan dirinya sendiri.

''Janjinya di awal bahwa dia mau memperjuangkan kepentingan DPD, hanyalah janji politis untuk menarik simpati anggota agar mendukungnya. Setelah berhasil didukung dia merasa misinya sudah selesai. Soal adanya penolakan dari sebagian anggota, tak mau dia pedulikan,'' ujar Lucius, Selasa (11/4).

Menurutnya, misi politik yang dibawa OSO jelas bukan untuk memperkuat DPD tetapi sebaliknya malah mempercepat kehancuran DPD. Ia menilai nasib DPD di bawah kendali OSO saat ini tak akan punya harapan.

''Di bawah kendali politisi, DPD akan semakin dihancurkan ketika mereka hanya memanfaatkan DPD untuk kepentingan politik parpol mereka saja. Berhadapan dengan pimpinan yang tidak terbuka untuk berdialog mengenali nasib DPD bukan pilihan yang benar untuk memimpin DPD,'' tegasnya.

Lucius menilai langkah politik akan sulit dilakukan sebagai jalan keluar kemelut DPD saat ini. Dua kubu tampak ngotot dengan sikap masing-masing. Kubu kontra OSO menganggap kepemimpinan tersebut ilegal dan karenanya tak bisa diterima.

''Jadi proses politik pasti akan sangat sulit. Yang tentu bisa diharapkan adalah proses hukum yang bisa dipercaya oleh setiap anggota DPD dan menjadi rujukan. Tentu saja sejak dualisme kepemimpinan muncul, sebenarnya pekerjaan DPD sebagai lembaga terganggu. Di sinilah keprihatinan itu sesungguhnya sehingga perebutan pimpinan ini perlu disesalkan,'' pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya