Kaum Intoleran Koyak Bangsa

Nur/P-4
11/4/2017 07:03
Kaum Intoleran Koyak Bangsa
(Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid -- ANTARA FOTO/Reno Esnir)

IBU Negara Ke-4 Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menegaskan gerakan radikal dan intoleransi sudah masuk ke kehidupan bernegara. Jika dibiarkan, gerakan radikal dan intoleran merupakan ancaman yang nyata bagi keberagaman yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu disampaikan Sinta saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi yang berjudul Perempuan dan Kebinekaan di Jakarta, kemarin. Turut hadir dalam acara tersebut Omi Komariah Madjid, istri Nurcholis Madjid.

“Saya merasa kebinekaan terobek-robek oleh bangsanya sendiri karena ada kelompok radikal, fundamentalis, intole­ransi yang mencoba mem-brain washed (cuci otak) pemikiran rakyat Indonesia,” kata Sinta.

Kelompok-kelompok radikal saat ini juga secara intens masuk ke lembaga-lembaga pendidikan. Karena berbalut kegiatan agama, kebanyakan pengelola kampus tidak curiga. “Karena itu, mereka bebas melakukan doktrin kepada mahasiswa sehingga hanyut ke dalam sisi gerakan radikal. Ini juga patut diwaspadai,” ujarnya.

Ia pun kembali menyampaikan hasil survei toleransi yang dilakukan Wahid Foundation tahun lalu. Dari total 1.520 responden, sebanyak 59,9% memiliki kelompok yang dibenci. Kelompok yang dibenci meliputi mereka yang berlatar belakang agama nonmuslim, kelompok Tionghoa, dan komunis.

Dari jumlah 59,9% itu, sebanyak 92,2% tak setuju bila anggota kelompok yang mereka benci menjadi pejabat pemerintah di Indonesia. Sebanyak 82,4% bahkan tak rela anggota kelompok yang dibenci itu menjadi tetangga mereka.

“Angka-angka ini merupakan warning bagi bangsa Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, Omi mengatakan perlunya menanamkan nilai-nilai kebinekaan dan to­leransi harus sudah dibiasakan sejak kecil. Oleh karena itu, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk terus memupuk rasa kebinekaan dan toleransi tersebut. (Nur/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya