Golkar tidak Mau Kalah Tiga Kali di Jabar

Reza Sunarya
10/4/2017 15:47
Golkar tidak Mau Kalah Tiga Kali di Jabar
(ANTARA/ADENG BUSTOMI)

KETUA DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku lebih memikirkan partai yang dia pimpin di Jawa Barat ketimbang pencalonannya terkait dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.

Dua kekalahan Partai Golkar dalam dua kali ritual demokrasi lima tahunan di provinsi tersebut membuat Dedi harus mempersiapkan Golkar Jabar dengan matang agar tak kalah lagi di kontestasi pilkada yang ketiga kalinya.

Sebagaimana diketahui, dalam ajang pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 lalu, Partai Golkar Jawa Barat mengusung petahana Dani Setiawan berpasangan dengan Iwan Sulandjana yang berlatar belakang militer. Dari hasil perhitungan suara KPU, pasangan itu harus puas berada di peringkat buncit dengan perolehan suara 24,95%. Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf memenangi Pilkada 2008 itu dengan perolehan suara 40,50%.

Kekalahan kedua dialami oleh Partai Golkar Jawa Barat pada 2013. Calon dari Partai Golkar yakni pasangan Irianto MS Syaifudin dan Tatang Farhanul Hakim hanya mampu meraup suara sebesar 12,16%, jauh dari pemenang saat itu yakni pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar dengan raihan 32,38%.

Berkaca dari kondisi itu, Dedi melihat bahwa Partai Golkar Jawa Barat harus melakukan persiapan matang secara internal, dibanding terjebak dalam euforia pemilihan Gubernur Jawa Barat itu sendiri. Salah satu upaya yang akan ia tempuh adalah dengan cara memunculkan nama-nama yang dianggap memahami keinginan masyarakat Jawa Barat.

"Kami di Partai Golkar Jawa Barat baru sebatas menerima usulan-usulan yang berkembang, saya pribadi belum menyatakan apapun, baru menyerap aspirasi yang ada,” kata Dedi, Senin (10/4).

Telaah mendalam terhadap psikologi pemilih di Jawa Barat juga menjadi pertimbangan utama Partai Golkar. Langkah ini disebabkan oleh karena pemilih di provinsi dengan jumlah hak pilih terbesar itu selalu menghadirkan kejutan pada saat pemilihan berlangsung. Hasil survei yang sebelumnya dirilis oleh berbagai lembaga survei pun kerap berbeda dengan hasil pilkada itu sendiri.

"Kami telaah dulu keinginan masyarakat Jawa Barat ini seperti apa, karena di dua pillkada sebelumnya selalu ada kejutan," pungkasnya.

Arus bawah Partai Golkar sendiri yang terdiri dari pengurus kecamatan dan pengurus daerah tingkat kabupaten sudah menyatakan kesiapannya memenangkan Dedi Mulyadi dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat mendatang.

Namun hingga saat ini, Dedi diketahui masih enggan membahas kesiapan dirinya tersebut. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya