Jangan Jadikan Agama Untuk Kepentingan Politik

HS
09/4/2017 15:27
Jangan Jadikan Agama Untuk Kepentingan Politik
(ist)

NAHDLATUL Ulama (NU) dilahirkan untuk memerdekakan dan menjaga keutuhan NKRI. Maka NU akan berdiri di depan apabila ada kelompok yang akan merongrong NKRI. Jangan ada yang mencatut agama atau berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara agama hanya untuk kepentingan politik suatu kelompok. Sebab Pancasila sudah mengatur kebebasan beragama di Indonesia dan dilindungi pasal 28 UUD 1945.

Itulah yang ditegaskan Wakil Ketua Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar dalam istigosah kubro di Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (9/4).

KH Anwar juga meminta tidak ada lagi yang bicara negara, agama, politik atas nama Islam dan lain-lain karena semua itu sudah selesai. Islam tidak bertentangan dengan Pancasila dan dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara, sudah menjamin kebebasan beragama di Indonesia.

''Negara ini adalah negara bangsa bukan negara agama, nation state, yang melindungi kebebasan seluruh warga apapun agamanya untuk melaksanakan ajarannya. Ini dilindungi konstitusi,'' tegas Anwar.

Anwar menambahkan, lewat istigosah pihaknya ingin mengetuk para pemimpin bangsa, pemimpin agama, dan pemimpin politik untuk menjaga amanah dan menjauhkan diri dari korupsi. Pemimpin juga diminta tidak membuat keputusan yang membingungkan rakyat atau keputusan yang membuat rakyat sengsara.

Sedangkan Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah menyebutkan bahwa istigosah ini bertujuan untuk mendoakan bangsa Indonesia agar dijauhkan dari bencana. ''Kegiatan ini diharapkan mampu menjaga kerukunan umat beragama di tengah persoalan yang tengah dihadapi bangsa seperti sekarang ini,'' tukasnya.

Menurutnya, doa bersama ini bisa memberikan pencerahan dan juga solusi atas bencana sosial bangsa. Kekuatan doa adalah kekuatan umat dan bisa menjadi solusi segala persoalan yang dialami bangsa.

Terlihat ratusan ribu warga NU memenuhi semua sudut stadion hingga keluar arena. Istigosah yang digelar dalam rangka memperingati harlah NU ke-94 mengusung tema 'Mengetuk Pintu Langit Menggapai Nuruloh'. Istigosah ini juga menjadi penegasan NU untuk berdiri di depan menjaga empat pilar negara Indonesia. Empat pilar itu adalah Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI yang sudah merupakan harga mati tidak boleh ditawar lagi.

Sejumlah ulama dan kiai NU hadir dalam istigosah ini, di antaranya Rois Aam PBNU yang juga Ketua MUI Pusat KH Maruf Amin, dan Wakil Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar, serta sejumlah ulama lain.

Sedangkan para tokoh juga hadir dalam istigosah ini adalah Ketua DPR Setya Novanto, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jatim Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya