Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sinta Wahid: Kesedihan Warga Papua adalah Kesedihan Kami juga

Insi Nantika Jelita
23/8/2019 20:19
Sinta Wahid: Kesedihan Warga Papua adalah Kesedihan Kami juga
Putri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, bersama mahasiswa asal Papua berziarah ke makam Gus Dur, Rabu (21/8).(Antara)

ISTRI mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, menyesalkan pihak yang bertindak rasis dan melecehkan orang Papua.

Bersama Gus Dur, ia mengaku merasa sangat dekat dengan orang Papua, sehingga kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat juga dimaknai sebagai kesedihan orang Papua.

"Insiden yang menodai perasaan warga Papua terasa dalam batin kami. Saya bisa merasakan apa yang dirasakan masyarakat Papua. Kesedihan yang dialami warga Papua adalah kesedihan kami juga. Karena itu, saya menyesalkan segala tindakan yang melecehkan anak-anak papua, apapun alasanya," ucap Sinta bersama anggota Suluh Kebangsaan di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (23/8).

Baca juga: Komaruddin Hidayat: Ada yang Senang Papua Ricuh

Ia kemudian mengingat amanat almarhum suaminya, yang mengatakan bahwa warga Papua adalah bagian dari bangsa Indonesia yang tidak terpisahkan. Untuk itu, jika ada pihak yang melecehkan orang Papua sama saja melecehkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.

"Saya hanya ingin menyampaikan perasaan dan sikap kami bahwa dengan sepenuh hati dan setulus jiwa kami menyatakan bahwa warga Papua adalah saudara kami. Sebagian dari jiwa kami, satu hati dan satu perasaan. Kami tidak pernah memandang perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, maupun tampilan fisik," kata Sinta.

Tidak ada alasan sedikitpun bagi bangsa ini, katanya, untuk membedakan warga Papua dengan warga provinsi lainnya. Terlebih ada tindakan persekusi kepada orang Papua.

Kedekatan yang dirasakan Sinta dan Gus Durian kepada warga Papua memang sudah terjalin sejak lama. "Insyaallah kami akan selalu berada bersama warga Papua, akan terus memperjuangkan penegakan harkat dan martabat mereka sebagai bagian warga Indonesia," kata Sinta.

Kedekatan yang dirasakan Sinta dan Gus Durian kepada warga Papua memang sudah terjalin sejak lama. Manakala dirinya menemani Gus Dur saat menjabat sebagai presiden. Gus Dur diketahui sering berdialog dengan orang Papua dan pernah berjasa dengan mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua.

"Kami mendesak negara untuk bersikap serius dan parat bertindak tegas bagi siapa saja untuk mereka yang merusak dan mengobrak-abrik ikatan tali persaudaraan bangsa Indonesia," pungkas Sinta. (X-15)
 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya