Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Keluarga Istana Menjadi Magnit Endorse Bakal Calon Kepala Daerah Kota Semarang

Akhmad Safuan
22/7/2024 13:11
Keluarga Istana Menjadi Magnit Endorse Bakal Calon Kepala Daerah Kota Semarang
Gibran Rakabuming Raka dan Dico M. Ganinduto melakukan blusukan di Semarang.(MI/Haryanto Mega)


ADU kekuatan kandidat bakal calon Kepala daerah di Pilkada Kota Semarang semakin terpampang, selain pemasangan gambar dan baliho yang bertebaran di setiap ruas jalan dan sudut kota, juta pendekatan dengan keluarga istana menjadi pemandangan yang nyata.

Pemantauan Media Indonesia Senin (22/7) paska penggeledahan sejumlah kantor dinas dan Wali Kota Semarang Semarang serta penerapan tersangka terhadap Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu okeh KPK, persaingan antarkandidat bakal calon kepala daerah di Pilkada Kota Semarang semakin terang-terangan.

Selain gambar dan baliho bakal calon kepala daerah di Kota Semarang yang bertebaran terpasang di berbagai ruas jalan utama hingga perkampungan serta sudut kota, upaya mencari dukungan dan kendaraan untuk maju juga menjadi pemandangan yang nyata, menariknya keluarga istana masih menjadi daya tarik bagi kandidat yang hendak maju di Pilkada Kota Semarang ini.

Baca juga : Jaksa Agung ST Burhanuddin Ultimatum Anggota yang tidak Netral di Pilkada

Peristiwa terang benderang dipertontonkan yakni Sabtu (20/7) menjadi tontonan yang gamblang, ketika Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka blusukan di sejumlah pasar dan perkampungan nelayan, menggandeng bakal calon Wali Kota Semarang Dico Ganinduto yang saat ini masih menjabat Bupati Kendal yang selalu berada di sampingnya.

Bahkan ketika berjumpa dengan pedagang maupun warga, putra sulung Presiden Jokowi secara terang-terangan memperkenalkan Dico Ganinduto sebagai calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada Kota Semarang.

Dico Ganinduto sendiri ketika ditanyakan tentang blusukan bersama Gibran mengaku menggunakan kesempatan ini untuk menyerap aspirasi dan melihat kondisi warga di Kota Semarang. "Kendal itu kan kabupaten, sedangkan Semarang kota, jadi masalahnya lebih kompleks sehinga dengan rekam jejak saya di Kendal dan kompetensi saya, insya Allah saya mampu," ujarnya.

Baca juga : PKB-PDIP Cari Kesamaan untuk Menangi Pilgub Jawa Timur

Masih pada hari yang sama, Sabtu (20/7) malam Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi bertemu dengan bakal calon Wali Kota Semarang juga CEO PSIS Semarang A.S.Sukawijaya (Yoyok Sukawi) di salah satu rumah makan di Kota Solo. "Hanya berdiskusi ringan tentang sepak bola dan politik," kata Yoyok Sukawi saat ditemui di Kota Semarang.

Ditanya dukungan PSI di Pilkada Kota Semarang, Yoyok mengatakan bahwa situasi politik masih dinamis, sehingga biar nanti waktu yang akan membuktikan, meskipun sebelumnya diungkapkan bahwa selain Partai Demokrat ada dua partai lagi yang akan merapat untuk mengusung dirinya di Pilkada Kota Semarang mendatang.

Sebagaimana diketahui Dico Ganinduto mulai berkonsentrasi di Pilkada Kota Semarang setelah sebelumnya berniat maju di Pemilu Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah dengan menggandeng Artis Raffi Ahmad, namun Partai Golkar yang menaungi Dico memilih opsi lain yakni menggeser untuk maju di Pilkada Kota Semarang., karena partai berlambang pohon beringin ini mengalihkan Pilgub ke Irjen Ahmad Luthfi (Kapolda Jateng).

Baca juga : Bakal Calon Wakil Wali Kota Tangerang Andri Permana Turunkan Sejumlah APK

Sementara itu A.S. Sukawijaya atau Yoyok Sukawi, putra mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip diketahui auan maju di Pilkada Kota Semarang dengan kendaraan Partai Demokrat, namun mengingat partai berlambang mercy tersebut hanya memiliki 6 kursi di DPRD Kota Semarang maka diperlukan tambahan koalisi untuk dapat mengusung calon.

Dinaminka geopolitik
Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman mengatakan kunjungan dua anak Presiden Jokowi ke Kota Semarang bagian dari dinamika geopolitik Pilkada 2024 di Jawa Tengah, bahwa hal itu sebagai representasi tidak terbantahkan dari sosok Jokowi dirasa perlu untuk berkeliling ke beberapa wilayah kunci di Jawa Tengah termasuk Semarang.

Meskipun Gibran yang mengaku kunjungan itu bagian dari "belanja masalah", lanjut Wahid. Abdulrahman, tidak lain adalah bagian untuk meng-endorse para calon kepala daerah yang hendak maju, sebagai contoh di Semarang, Gibran saat blusukan di pasar didampingi Dico Ganinduto Bupati Kendal yang belakangan menyatakan hendak maju sebagai Calon Walikota Semarang. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya