Beken karena Ceper dan Telolet

Andreas Andrew
30/3/2017 04:11
Beken karena Ceper dan Telolet
(DOK. COROLLA CLASSIC COMMUNITY)

KENDATI masih 'balita', Corolla Classic Community alias Triple C sudah bisa unjuk gigi di antara komunitas-komunitas pecinta mobil klasik di Ibu Kota.

Selain marak berpartisipasi dalam berbagai kontes dan pameran, komunitas yang lahir pada 16 Juni 2012 itu pun punya solidaritas tinggi.

Triple C sebenarnya bukan komunitas Corolla zaman dulu pertama di Indonesia.

Ketua Umum 3C Irwan Febrian alias Oom Ebonk mengatakan, komunitas serupa sudah terbentuk terlebih dahulu dari 3C.

Namun, karena mobil-mobil Triple C umurnya jauh lebih uzur, didirikanlah komunitas itu atas persetujuan bersama.

Kegiatan rutin komunitas itu antara lain kopdar pada Jumat malam, lalu kopdar wajib saban tiga bulan sekali.

Ada juga gathering nasional Corolla, kontes dan pameran mobil klasik, kegiatan baksos, serta touring.

"Touring biasanya digelar setiap empat bulan sekali. Bisa jarak pendek seperti ke Bogor atau Anyer, bisa juga jarak jauh ke Cirebon maupun Bali," ujar Ebonk saat berbincang dengan Media Indonesia di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, pekan lalu.

Salah satu keunikan Triple C, lanjut Ebonk, ialah kebiasaan mereka mengikutsertakan anggota keluarga.

Baik untuk kopdar maupun touring.

Alhasil, persaudaraan komunitas beranggota sekitar 40 orang itu makin solid.

Rasa persaudaraan yang kuat juga membuat Triple C selalu disambut hangat oleh komunitas Corolla Classic lain di daerah yang mereka kunjungi ketika touring.

Tak mengherankan bila Triple C memiliki moto Satu Corolla, Berjuta Saudara.

Bahkan, kata Ebenk, Kegiatan touring Triple C membuat banyak orang di luar Jakarta berminat untuk membuat cabang komunitas Triple C.

Namun, karena khawatir pengawasannya susah, ia selalu menyarankan mereka untuk bergabung ke komunitas Corolla di daerah bersangkutan.

Selain ikatan persaudaraan yang kukuh, Triple C punya cita yang melekat di kalangan komunitas mobil klasik.

"Kita terkenal karena citra mobilnya ceper, klakson telolet, knalpot dua sama knalpot ngeblar (nyaring)," tambah Iwan 'Bule' Setiawan, Bendahara Triple C.

Sejarah

Ebonk jatuh hati kepada Corolla ketika masih di bangku sekolah. Produk Toyota itu dianggapnya unik nan apik.

Jadilah Corolla KE 30 tahun 1976 sebagai mobil perdananya.

Di keluarganya pun bukan cuma Ebonk yang kepincut Corolla lawas. Dari lima Corolla keluaran 1970-an yang ada di rumahnya, empat dimiliki ayah serta adiknya.

Baik Ebonk maupun Bule berharap mobil-mobil klasik tetap dapat lestari karena nilai sejarah yang dimiliki.

Bule juga menambahkan mobil klasik jangan dianggap sebagai biang kemacetan Jakarta.

"Lihat saja di jalan, yang pakai mobil tua kan sedikit. Kebanyakan juga dipakai pas Sabtu dan Minggu malam," ucapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya