Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BAGI sebagian masyarakat Indonesia, harga mobil baru dirasa masih agak mahal di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil. Meski saat ini sudah ada mobil murah ramah lingkungan (LCGC) dengan harga terjangkau di kisaran Rp100 jutaan, itu tak menyurutkan pasar penjualan mobil bekas sebagai pilihan konsumen untuk memiliki mobil dengan harga yang murah. Hal itu diutarakan sejumlah pengelola situs penjualan mobil bekas kepada Media Indonesia, terkait dengan tren penjualan mobil bekas pada tahun ini, di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut CEO Carmudi Indonesia Subir Lohani, kenaikan minat masyarakat untuk membeli mobil bekas dapat dilihat dari data penjualan pada 2016 dan data 2015.
"Di situ kami melihat rasio minat mobil bekas pada 2015 hanya sebesar 13%, tetapi pada 2016 meningkat menjadi 87%," tutur Subir. Subir menyampaikan pada 2015 jumlah mobil bekas yang terjual di situs Carmudi hanya sebanyak 27.500 unit dari total 55 ribu kendaraan bekas mobil dan motor. Namun, pada 2016 penjualan mobil bekas naik menjadi 175 ribu unit dan 75 ribu unit motor. "Pada tahun ini diprediksi, pasar kendaraan bekas di Carmudi ditargetkan sebesar 350 ribu, dengan 90% di antaranya dari penjualan mobil bekas," urainya. Dari sisi harga, jelas dia, mobil bekas dengan harga Rp50 jutaan naik dari 17% pada 2015 menjadi 21% pada 2016.
Namun, untuk mobil bekas yang menjadi preferensi masyarakat Indonesia di pasaran justru berada pada range harga Rp100 juta-Rp150 juta dengan persentase sekitar 30%. "Kalau yang di bawah Rp100 juta, orang-orang lebih memilih beli mobil LCGC baru," pungkas Subir. Chief Operating Officer Mobil88 Halomoan Fischer pun sependapat dengan Subir. Menurut dia, sebagian masyarakat mengincar mobil bekas lantaran bisa mendapat mobil dengan kualitas lebih baik dengan harga terjangkau. "Kalau dari data kami, mobil bekas yang banyak dicari kebanyakan konsumen adalah mobil berharga Rp150 juta ke bawah," terang dia. Karena itu, pada tahun ini pihaknya menaikkan target sebesar 10% untuk penjualan mobil bekas dari jumlah 20 ribu mobil pada 2016 jadi 22 ribu unit mobil bekas.
"Kami mematok angka 10% lantaran penjualan mobil bekas selalu mengacu pada ramalan penjualan mobil baru. Jika penjualan mobil baru tahun ini ditargetkan naik 3%-5%, pertumbuhan penjualan mobil bekas berada pada kisaran itu. Anggapan umum, market mobil bekas sekitar 1,5 kali pasar mobil baru," ucap dia. Untuk transmisi, saat ini orang-orang lebih mencari mobil bekas yang matik ketimbang manual. "Untuk bahan bakar juga, saat ini mobil berbahan bakar diesel lebih dicari daripada bensin," tutup Halomoan. Hal sama diutarakan Director of Finance and Business Operations PT Mobil Satu Asia Regia Glamouria. Menurut Regia, pasar mobil bekas sebenarnya sempat terganggu pada tahun lalu setelah peluncuran Calya dan Sigra, dua mobil LCGC berpenumpang tujuh orang yang memiliki harga relatif sama dengan harga mobil bekas.
"Namun, dua bulan kemudian, konsumen mulai kembali melirik lagi penjualan mobil bekas. Konsumen membandingkan harga mobil, yakni harga yang sama bisa mendapatkan mobil dengan kualitas lebih baik ketimbang membeli mobil LCGC," jelasnya. Ia mencontohkan pada tahun lalu saja pihaknya memiliki sekitar 50 ribu listing penjualan mobil bekas. "Kami kebetulan tak punya data berapa mobil yang terjual karena penjualan langsung dilakukan antara penjual dan pembeli. Namun, kalau dari rata-rata mobil yang laku itu memiliki kisaran harga Rp150 jutaan," ujarnya. Terkait dengan tren penjualan jenis mobil, menurut dia, konsumen lebih mencari mobil jenis family car dan city car. Dia menambahkan, meskipun banyak muncul mobil dengan tipe terbaru serta promosi gencar oleh produsen mobil, pasar mobil bekas juga mengimbangi dengan memberikan berbagai promo penjualan dan layanan yang memudahkan konsumen sehingga pasar mobil bekas tetap akan berkelanjutan. "Kami pun optimistis penjualan mobil bekas pada tahun ini bakal lebih baik daripada tahun lalu," tutur Regia.
Dukungan pembiayaan
Terkait dengan penjualan mobil bekas itu, Regional Manager BCA Finance Daniel Onggo Pasar menegaskan mobil bekas dianggap masih punya potensi yang baik di masyarakat. "Ini terlihat dari rata-rata pertumbuhan pembiayaan untuk mobil bekas sekitar 20% tiap tahun," ucapnya. Untuk itu, lembaga pembiayaan seperti BCA Finance pun memberi dukungan pembiayaan kepada mereka yang ingin membeli mobil bekas dengan tawaran dan tenor yang menarik. "Tahun ini, kami menawarkan tenor pinjaman jangka panjang hingga enam tahun untuk mobil tahun produksi 2012 serta 2013. Untuk mobil pada tahun produksi 2007 hingga 2012, tenor pinjaman yang kami berikan maksimal 4 tahun," kata Daniel. (S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved