Penjualan E Class CBU Resmi Disetop

Iqbal Musyaffa
26/1/2017 00:45
Penjualan E Class CBU Resmi Disetop
(ANTARA/PRASETYO UTOMO)

SALAH satu produsen mobil premium, Mercedes-Benz, menegaskan tak bakal lagi menjual mobil E Class CBU (completely built up) atau yang diimpor secara utuh di Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari mulai dirakitnya mobil tipe tersebut di dalam negeri tepatnya di perakitan Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/1).

"E Class CBU hanya sebatas mengisi stok untuk menjembatani permintaan sejak launching hingga siap dirakit di dalam negeri. Pada April nanti setelah kami resmi memperkenalkan kepada publik E Class rakitan lokal (CKD), maka yang (E Class) CBU itu kami hentikan penjualannya di dalam negeri," ungkap Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Kariyanto Hardjosoemarto di Bogor, Selasa (24/1).

Mobil E Class dirakit di pabrik dengan kapasitas maksimal perakitan 15 unit untuk pengerjaan selama dua hari. Namun, mobil ini hanya dirakit sesuai dengan permintaan dan pesanan pembeli. Menurut Kariyanto, hanya ada perbedaan minor antara mobil E Class CBU dan E Class CKD. E Class CBU sebelumnya dibanderol dengan harga Rp1,17 miliar untuk E 250 dan Rp1,37 untuk E 300. Namun, Mercedes-Benz belum merilis secara resmi untuk harga mobil E Class rakitan lokal yang diproduksi di dalam negeri. Presiden sekaligus CEO PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Roelof Lamberts menyampaikan seremoni di Bogor hanya untuk menandai peresmian dirakitnya E Class secara lokal.

Untuk harga serta pemasaran dan penjualannya baru akan dilakukan April mendatang, tepatnya di ajang International Indonesia Motor Show (IIMS). E-Class tak lain ialah inti dari model brand Mercedes-Benz yang telah berulang kali diproduksi dengan tampilan dan standar berbeda di segmen premium. "Di sini Anda dapat melihat mobil sedan bisnis yang paling cerdas di dunia, yang dibangun karyawan terbaik Indonesia. Cerdas, inovatif, dan dikemas dengan teknologi tinggi serta berkualitas premium. Kami yakin kendaraan ini bakal memenuhi harapan tertinggi dari para pelanggan," ujar Roelof.

Di Wanaherang, Bogor, Kariyanto menyampaikan, Mercedes-Benz nantinya merakit dua tipe E Class, yaitu E250 Avantgarde dan E300 AMG. Keduanya menggantikan dua tipe E Class CBU, E250 Avantgarde dan E300 Avantgarde. E Class rakitan Indonesia sama-sama dilengkapi dengan amunisi mesin L4 1.991 cc plus transmisi otomatis 9G-Tronic. Mesin E250 Avantgarde menghasilkan daya 211 hp di 5.500 rpm dan torsi 350 Nm di 1.200-4.000 rpm, sedangkan E300 AMG bertenaga 245 hp di 5.500 rpm serta torsi 370 Nm di 1.300-4.000 rpm. Dengan kecepatan tertinggi 250 km/jam, E 300 dapat berakselerasi dari kecepatan 0-100 km/jam hanya dalam 6,2 detik.

Adapun kecepatan tertinggi E 250 ialah 250 km/jam serta dapat melaju dari kecepatan 0-100 km/jam dalam 6,9 detik. Kedua kendaraan itu dilengkapi fungsi start/stop ECO. Dengan mematikan mesin secara otomatis ketika mobil diam, fungsi start/stop menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien. Di sisi lain, pengemudi dapat memilih karakter kendaraan mereka dengan menekan tombol sporty untuk konsumsi tenaga optimal. Oleh karena itu, pengemudi dapat memilih dari lima mode berkendara menggunakan tombol Dynamic Select: 'Eco', 'Comfort', 'Sport', 'Sport +', dan 'Individual'. Memilih mode individual akan memungkinkan pengendara bisa menyesuaikan pengaturan kendaraan sesuai preferensi pribadi.

Fitur-fitur standar pada keduanya antara lain wide-screen cockpit with 3 selection display, wireless charging, lampu LED beperforma tinggi, ambiance lighting with 64 colours, pre-safed system, dan comand online with smartphone integration package. Kemudian E 300 AMG diberikan diferensiasi body kit AMG, pelek AMG 19 inci, automatic panoramic sunroof, burmester surround sound system, dan surround view system.

Pacu kompetensi
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap keberadaan pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang dapat mendukung pelatihan untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) di sekitar lokasi pabrik. "Kami percaya Mercedes-Benz sangat mementingkan pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi. Dengan lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi ini jadi salah satu cara meningkatkan produktivitas serta menyesuaikan diri dengan perkembangan industri yang cepat."

Ia pun menggarisbawahi pelatihan dan pendidikan vokasi yang diberikan Mercedes-Benz kepada lulusan pendidikan kejuruan hendaknya dapat mencakup aspek manajemen, pengembangan SDM, serta dukungan sarana dan prasarana. "Dengan porsi 60% sumber daya manusia akan dilatih di pabrik, serta 40% dilatih di sekolah, kami yakin hal ini bisa mendukung operasional produsen otomotif di Indonesia," pungkasnya. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya