I-Road Begitu Menyenangkan

Tjahyo Utomo
05/11/2015 00:00
I-Road Begitu Menyenangkan
(MI/TJAHYO)
KAUM urban di perkotaan menuntut mobilitas yang cepat dan efisien untuk mendukung aktivitas mereka. Kehadiran sebuah kendaraan yang simpel, ramah lingkungan, dan mudah melewati kemacetan jalanan telah menjadi pilihan kaum kota.

Dengan memahami tuntutan itu, Toyota pun menghadirkan I-Road, sebuah kendaraan personal bermesin listrik. <>Media Indonesia pun berkesempatan menguji kendaraan yang merupakan perpaduan antara sepeda motor dan mobil kecil di arena Fuji Speedway, Jepang, pekan lalu.

Bila melihat desainnya, I-Road memang terlihat lucu, apalagi di Jepang telah dipasarkan dengan beragam warna menarik, seperti pink, hijau terang, biru, dan putih.

Jika dibandingkan dengan sepeda motor dan mobil kompak, I-Road hanya berukuran lebar 0,87 meter, panjang 2,34 meter, dan tinggi 1,4 meter.

Karena perpaduan sepeda motor dan mobil kompak, I-Road hanya menggunakan 3 roda dengan konfigurasi 2 roda di depan dan 1 di bagian belakang sebagai roda kemudi.

Meski posturnya relatif mungil, I-Road mampu membawa 1 pengemudi dan 1 penumpang layaknya berboncengan di sepeda motor. Saya yang berpostur tinggi 180 cm tidak sulit untuk keluar dan masuk ke kabin I-Road.

Layaknya mobil, kendali I-Road berupa lingkar kemudi yang terasa ringan saat mencoba manuver kiri dan kanan. Indikator yang berada di dasbor pun terlihat kompak dengan penunjuk kecepatan dan suplai cadangan listrik untuk menggerakkan I-Road.

Meski I-Road mirip motor, pengendara tidak perlu memakai helm dan tidak akan kehujanan ataupun kepanasan karena kendaraan itu memiliki atap pelindung yang aman saat terjadi kecelakaan. Pengemudi dan penumpang cukup menggunakan seatbelt yang telah tersedia di jok I-Road.

Untuk menjalankan I-Road, terdapat tiga tombol indikator, yaitu D (untuk maju), R (untuk mundur), dan P (parkir). Di bagian kolong kaki, selain pedal akselerator dan rem, terdapat pedal rem.

Setelah menyesuaikan posisi duduk, saya pun mencoba melaju perlahan. Awalnya saya agak ragu dengan keseimbangan I-Road saat melintasi tikungan yang dibuat secara khusus untuk sesi test ride I-Road. Namun, berkat sistem active lean, bodi mungil I-Road tetap lincah dan stabil saat bermanuver.

Pada putaran kedua, saya pun semakin mantap untuk menguji I-Road hingga batas maksimal. Pedal akselerator pun saya tekan lebih dalam untuk melibas tikungan demi tikungan. Sebagai kendaraan urban perkotaan, kecepatan maksimal I-Road hanya dibatasi 60 km/jam.

Saat menguji di tikungan, sudut kemiringan pun saya coba lebih tajam layaknya pembalap Moto-GP hingga roda kemudi bergesekan dengan spakbor, tetapi I-Road tetap aman dikendalikan. Hal itu berkat teknologi gyroscope dan inertial sensors yang membaca data kecepatan dan sudut kemiringan.

Karena bodi yang ringkas dan mudah bermanuver, I-Road merupakan kendaraan personal yang ideal di perkotaan yang padat. Tentu saja, dengan I-Road akan lebih mudah mencari tempat parkir ketimbang mobil.

Di Jepang, I-Road telah diuji coba di jalanan kota sejak Juli 2015 dan pada Oktober lalu, I-Road telah mendapat legalisasi untuk digunakan hanya di jalanan Toyota City. Saat ini I-Road juga sedang dalam pengujian untuk bisa digunakan di jalanan Kota Grenoble, Prancis.(Uut/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya