PELAKU industri otomotif memang dituntut putar otak untuk tidak terseret terlalu dalam di tengah deselerasi pasar roda empat. Penjualan mobil pada sembilan bulan pertama 'Tahun Kambing Kayu' saja, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menurun 21,97% menjadi 764.683 unit jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Mayoritas penjualan di pasar mobil Nusantara, menurut Gaikindo, datang dari kota-kota besar, dengan Jakarta sebagai 'jantung pasar'. "Kira-kira 40% dari pasar itu di Jakarta. Sisanya Surabaya, Medan, Makassar, tapi yang paling besar di Jakarta," jelas Ketua I Gaikindo Jogkie D Sugiarto ketika dihubungi, Jumat (23/10).
Paket-paket kebijakan ekonomi jilid satu sampai lima ia harapkan dapat menjadi stimulus demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski demikian, hingga kini belum ada yang langsung mengena di industri otomotif nasional. "Kita mesti berbuat sesuatu dengan melemahnya pasar," papar Jongkie.
Saat diwawancarai Media Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta, Ketua Umum Gaikindo Sudirman Maman Rusdi mengakui bahwa pameran otomotif turut membantu transaksi jual-beli.
Pada tahun ini sendiri muncul dua pergelaran otomotif yang menyasar konsumen di Jakarta dan sekitarnya. Yang pertama ialah Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, yang diinisiasi oleh Gaikindo plus Seven Event. Pameran kedua ialah Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 garapan Dyandra Promosindo.
GIIAS, yang berlokasi di Serpong, berhasil meraup transaksi bernilai Rp5,776 triliun dari penjualan 17 ribu unit. Adapun IIMS 2015 mengumpulkan transaksi bernilai Rp1,63 triliun dari 4.894 unit mobil dan motor.
Jakarta Auto Show Kini Seven Event dengan dukungan dari Gaikindo bergerak lagi menggelar Jakarta Auto Show (JAS) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, mulai 28 Oktober-1 November.
JAS 2015, yang menggunakan area seluas 7.500 meter persegi, dibuat untuk memacu penjualan di pengujung tahun. "Jika GIIAS 2015 lebih kepada memperlihatkan teknologi terkini dan mobil-mobil konsep, JAS 2015 benar-benar untuk penjualan. Lebih kepada promo-promo menarik," tukas Kepala Proyek Seven Event Abiyoso Wietono via sambungan telepon.
Berbeda dengan GIIAS 2015 yang diikuti 34 pabrikan kendaraan penumpang dan komersial, JAS 2015 menurut Abiyoso diramaikan 19 pabrikan. "Satu merek kendaraan komersial, 18 merek kendaraan penumpang," ucap Abiyoso.
Secara tidak langsung, Corporate Communication Manager PT Honda Prospect Motor Yosep Swasono Agus membenarkan pendapat itu. Bagi Honda, terang dia, ajang JAS yang baru kali pertama digelar ini akan dimanfaatkan untuk mengerek penjualan. "Karena itu di sini yang kami tampilkan lebih banyak sisi promosi dan program penjualan yang menarik bagi konsumen," imbuhnya.
Meski demikian, Honda dan beberapa agen pemegang merek lain tidak berani terang-terangan mematok target penjualan selama penyelenggaraan JAS 2015. "Mungkin karena semua masih melihat respons konsumen setelah cukup lama kita tidak berpameran di JCC ini," tukas Yosep.
Jongkie Sugiarto, di sisi lain, mengklaim bahwa Gaikindo tidak menetapkan target penjualan di JAS 2015. "Yang penting target pasar otomotif dalam setahun, yaitu 950 ribu-1 juta unit terpenuhi," tegasnya.
Saat membuka pameran secara resmi, kemarin, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan kembali menekankan posisi strategis otomotif sebagai salah satu penopang industri manufaktur di Tanah Air.
"Industri otomotif dengan lebih dari 700 komponen penunjang dan lebih dari 1,5 juta tenaga kerja merupakan suatu industri strategis yang perlu ditingkatkan daya saingnya," terangnya.
Karena itu, imbuh I Gusti, perbaikan dan pertumbuhan di sektor otomotif perlu didukung penuh. Ia secara khusus berharap JAS 2015 dapat menggairahkan penjualan otomotif nasional di pengujung tahun ini agar mencapai target penjualan 1 juta kendaraan pada akhir 2015.
"JAS 2015 diharapkan akan membantu pertumbuhan industri otomotif. APM juga diharapkan segera mengenalkan produk barunya dan meningkatkan ekspor," kata I Gusti.
Dalam perspektif berbeda, bila tujuannya untuk menggairahkan pasar otomotif nasional, menumpuk pameran hanya di jantung pasar bukanlah strategi yang bagus. Karena itu, Gaikindo, seperti dikatakan Ketua III Johnny Darmawan pun telah siap menyebarkan viral pameran otomotif ini ke daerah. Dalam waktu dekat, Gaikindo bersama Seven Event akan menggelar pameran serupa JAS di Makasar dan Surabaya.
"Kami ingin semua daerah melihat pameran otomotif (sekelas GIIAS) dan karena sudah menggema bahkan sampai ke luar negeri," kata Johnny. Jadi, jangan dulu mengira pameran otomotif tahun ini sudah habis. (S-2)