Pasar Sepeda Motor Diprediksi Stagnan

(Ant/S-1)
29/12/2016 01:00
Pasar Sepeda Motor Diprediksi Stagnan
(DOK.AHM)

SITUASI penjualan kendaraan roda dua pada 2017 diperkirakan cenderung stagnan atau menyamai total penjualan tahun ini sebanyak 6,1 juta unit. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan situasi stagnan pada pasar sepeda motor akan tetap terjadi pada 2017 kendati terjadi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut dia, kondisi itu disebabkan pasar sepeda motor memerlukan waktu untuk bangkit dari kelesuan pasar.

"Saya melihat kalau 2017 dengan pertumbuhan ekonomi 5,1% sampai 5,2%, mungkin paling tidak pasarnya stabil. Berarti kalau tahun ini total penjualan 6,1 juta termasuk ekspor, tahun depan kira-kira begitu," kata Gunadi di Jakarta, baru-baru ini. Pada paruh pertama tahun depan, lanjut Gunandi, meskipun ekonomi tumbuh, pasar kendaraan roda tetap stagnan. "Perlu ada satu tenggang waktu, maka pasar baru akan naik lagi," ungkap Gunadi.

Lebih lanjut ia memprediksi pertumbuhan penjualan akan terlihat pada semester kedua 2017. Jika pertumbuhan pasar benar-benar terjadi, ia memprediksi pertumbuhan itu akan berlanjut hingga tahun berikutnya. "Jadi pada paruh kedua, kalau memang terlihat, akan ada pertumbuhan ketimbang semester pertama. Itu akan menjadi indikator bahwa motor akan meningkat pada tahun berikutnya. Biasanya cepat terjadi," tuturnya. Gunadi menambahkan, prediksi penjualan 6,1 juta sepeda motor merupakan koreksi dari target yang dicanangkan 6,3 juta unit pada awal tahun.

Penjualan sampai akhir November 2016 sudah mencapai 5,9 juta unit sehingga ia optimistis target itu akan terpenuhi. Hal senada diakui Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur. Ia menilai penjualan pada tahun depan tidak akan berbeda dengan tahun ini. "Mungkin sama dengan tahun ini atau stagnan. Tahun ini targetnya 2 juta, tapi pencapaiannya baru 1,4 juta. Sampai akhir tahun mungkin 1,6 juta," tuturnya.

Ekspor meningkat
Meski pasar kendaraan roda dua tahun ini stagnan, untuk ekspor justru mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data penjualan dan ekspor AISI, peningkatan persentase ekspor kendaraan roda mencapai hampir 900% pada periode 2014 sebanyak 41.746 kendaraan hingga menjelang akhir 2016 yang hampir mencapai 400 ribu kendaraan. Meski demikian, AISI tidak ingin berpuas diri dengan mencanangkan target peningkatan ekspor sebesar 10% pada 2017.

"Ekspornya cukup baik. Pasar ekspor meningkat. Pertambahannya bisa mencapai 10% (tahun depan)," kata Gunadi. Pada September 2016, lanjutnya, pasar ekspor sudah mencapai 300 ribu unit dan menjelang akhir tahun mendekati 400 ribuan unit. "Padahal, pada 2014 baru 41 ribu dan naik menjadi 400 ribu," tambahnya. Gunadi menjelaskan pasar ekspor meningkat karena minat konsumen dari negara lain, terutama dari Eropa, yang membutuhkan motor dengan ukuran kecil untuk keperluan mobilitas ringkas sehari-hari.

"Ini tren baru pengguna sepeda motor yang menjadi rasional. Untuk kegiatan yang dekat mereka pakai motor kecil atau skutik. Motor besar mereka punya, tapi untuk hobi, bukan untuk bekerja," ucap dia. Gunadi menambahkan AISI menargetkan peningkatkan pasar ekspor sepeda motor mencapai 1.000% pada 2020, terutama pada penjualan motor-motor berukuran kecil dengan kapasitas mesin di bawah 250 cc. Ketertarikan pasar ekspor terhadap motor kecil juga terlihat di pasar domestik ketika skuter matik menguasai hingga 77% pangsa pasar, jauh mengungguli segmen motor sport yang hanya memiliki pangsa pasar 12%.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya