Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KONDISI ekonomi global yang stagnan berimbas pada perekonomian domestik Indonesia. Hal itu membuat sejumlah sektor mengalami pergerakan lambat meskipun mengalami pertumbuhan. Salah satu industri yang terdampak stagnasi perekonomian ialah industri otomotif. Pasar otomotif domestik Indonesia mencatat rekor terbesar penjualan sepanjang sejarah ketika mampu menembus angka penjualan lebih dari 1 juta unit pada 2012. Ketika itu, penjualan otomotif mencapai 1,116 juta unit.
Angka itu meningkat pada 2013 dengan mencapai penjualan sebanyak 1,229 juta unit. Namun, setelah itu angka penjualan mengalami penurunan. Pada 2014, angka penjualan turun menjadi 1,208 juta unit, hingga akhirnya terjun bebas pada 2015 dengan penjualan 1,013 juta unit. Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan meskipun terus terimpit, angka penjualan tahun ini tetap tumbuh meskipun hanya 4% bila dibangkan dengan 2015.
"Ekonomi mulai bergerak akhir-akhir ini dengan berbagai stimulus yang dikeluarkan pemerintah melalui paket kebijakan ekonominya. Pertumbuhan tipis ini juga karena ada beberapa model baru yang dipamerkan pada pameran otomotif pada Agustus yang lalu," ujar Kukuh ketika dihubungi Media Indonesia, Rabu (21/12).
Hingga November 2016, total penjualan mobil di Indonesia sekitar 975 ribu unit. Sementara target penjualan tahun ini ialah 1,05 juta unit. Pada 2015, penjualan mobil hingga November sebanyak 940.027 unit dengan total penjualan hingga akhir 2015 sebanyak 1.013.291 unit. Dari sejumlah agen pemegang merek (APM) yang mengalami peningkatan penjualan pada tahun ini ialah Toyota.
Bahkan, produsen asal 'Negeri Sakura' itu menjadi pemimpin pasar dengan total penjualan mencapai 349.707 unit. Dari total penjualan tersebut, Avanza masih menjadi yang paling laris dengan total penjualan sebanyak 112.941 unit. Sementara kendaraan low cost green car (LCGC) teranyar dari Toyota, Calya, yang mulai dipasarkan pada Agustus lalu juga memberi kontribusi cukup besar dengan penjualan 39.768 unit.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, menyebutkan penjualan kendaraan Toyota secara nasional pada periode Januari-November 2016, tumbuh 19% jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Market secara keseluruhan juga tumbuh 3% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Ini memang seperti yang kita perkirakan di awal," ujar Henry. Terkait dengan market share, Henry menyatakan tumbuh jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 31,6% menjadi 36,5%.
Ia optimistis TAM mampu mempertahankan angka tersebut hingga akhir tahun. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga mampu melampaui target penjualan. Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan pihaknya bersyukur mampu melampaui target market share yang dipatok sebesar 15%. "Sampai dengan November market share Daihatsu 17,5%, lebih tinggi dari target yang kami tetapkan, yaitu 15%," tutur Amelia.
Pencapaian target penjualan juga diraih PT Honda Prospect Motor (HPM). Hingga akhir November 2016, HPM melampaui target penjualan tahun ini sebesar 180 ribu unit. Target tersebut tercapai setelah Honda membukukan penjualan sebesar 16.501 unit pada November lalu sehingga menambah total penjualannya tahun ini menjadi 185.438 unit.
"Kontribusi terbesar dari penjualan Honda di tahun ini berasal dari produk-produk di kelas SUV, terutama Honda HR-V dan Honda BR-V. Selain itu, beberapa produk utama lainnya seperti Honda Mobilio dan Honda Brio juga terus menunjukkan penjualan yang baik. Kami berharap dapat terus mempertahankan laju penjualan di waktu mendatang dengan penyegaran produk dan program penjualan yang menarik," kata Marketing & Aftersales Service Director APM, Jonfis Fandy, melalui rilisnya, beberapa waktu lalu.
Penjualan tertinggi produk Honda pada tahun ini ada pada New Honda Mobilio dengan jumlah 37.466 unit, disusul Honda BR-V 35.810 unit, dan Honda HR-V 1.5L sebanyak 33.211 unit.
Tumbuh tipis
Sementara itu, untuk pasar mobil premium, angka penjualan tumbuh sangat tipis hingga November tahun ini bila dibandingkan dengan November tahun lalu. Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Indonesia Kariyanto Hardjosoemart mengatakan berdasarkan data Gaikindo hingga Oktober 2016, pertumbuhan pasar premium hanya 0,3% sehingga hampir bisa disebut stagnan.
"Tapi menurut kami, hal tersebut masih cukup baik mengingat kondisi ekonomi global dan dalam negeri sangat fluktuatif sepanjang tahun ini. Tapi kalau berdasarkan pergerakan penjualan di November-Desember, kami optimistis pasar premium akan membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2016. Hingga Oktober 2016, penjualan kami mencapai 2.723 unit dengan market share 47,8%," pungkas Kariyanto.
Ia mengakui, program tax amnesty pada awal pelaksanaannya sempat membuat konsumen menunggu pembelian mobil premium. Namun, setelah pelaksanaan tax amnesty, masyarakat mulai membeli mobil premium. "Namun seberapa besar pengaruhnya program itu kami tidak bisa mengalkulasi karena kenaikan penjualan merupakan hasil dari banyak faktor penunjang."
(Cri/Cdx/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved