Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERJALANAN mudik Lebaran sudah pasti memakan waktu dan jarak tempuh yang tidak sedikit. Itu tentunya membuat kondisi fisik kendaraan tergerus. Oleh karena itu, pengguna kendaraan pribadi sangat dianjurkan mengecek kondisi kendaraan sebelum kembali digunakan untuk aktivitas harian. Hal itu pula yang dilakukan Bimo, pengguna kendaraan Honda CRV 2009. Seusai melakukan perjalanan mudik dari Jakarta ke Surakarta, ia menyervis kendaraannya, terutama pada bagian kaki kendaraannya.
"Sebelum mudik kendaraan saya servis, termasuk mengganti ban. Tetapi setelah mudik pun, mobil saya servis lagi. Paling spooring balancing saja. Kalau memang perlu, sekalian ganti oli," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/7). Untuk meminimalkan ongkos servis, lanjut Bimo, ia menyervis kendaraannya di bengkel nonresmi tepercaya yang ada dekat rumahnya. "Kalau di bengkel resmi, (biaya servis) bisa sampai Rp1 juta termasuk untuk ganti oli. Kalau di bengkel langganan, paling banyak Rp500 ribu." Hal sama dilakukan Tatag, pengguna Toyota Altis. Kendaraannya itu ia gunakan untuk menemani perjalanan mudiknya dari Jakarta menuju beberapa kota seperti Trenggalek, Mojokerto.
"Kondisi mobil pasti remuk dipakai perjalanan jauh. Apalagi, mobil saya sempat ditabrak dari belakang. Jadi, saya harus alokasikan dana hingga Rp3 juta untuk tune up, ganti oli, dan servis keseluruhan termasuk ban nitrogen, aki, kanvas rem, dan kompresi AC freon. Termasuk ke body repair untuk mengilangkan goresan bekas ditabrak," papar Tatag. Menurutnya, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, selain harus menjaga kondisi badan secara prima, memperhatikan kondisi kendaraannya. "Baiknya sebelum atau sesudah mudik harus diservis, terutama tune up dan ganti oli, periksa busi, air aki, dan tekanan angin ban," sarannya.
Mesin bekerja ekstra
Kepala Bengkel Auto2000 Cikarang Indah Yuliana mengatakan saat kendaraan melakukan perjalanan mudik biasanya mesin bekerja ekstra keras. Terlebih jika sepanjang perjalanan kondisi lalu lintas didominasi kemacetan luar biasa. Oleh karena itu, kendaraan butuh pemeriksaan. "Pemeriksaan kendaraan merupakan hal yang wajib seusai menjalani ritual mudik. Pasalnya kendaraan telah menempuh perjalanan jauh dan cukup lama," ujar Indah via Whatsapp, Senin (4/7).
Yang pertama harus dilakukan ialah memeriksa kondisi kebersihan kabin. Bisa dipastikan akan ada ceceran sisa makanan yang tertinggal di dalam kabin kendaraan.
"Jika tidak segera dibersihkan, akan berpotensi menimbulkan bebauan yang tentunya akan mengurangi kenyamanan di dalam kabin dan tidak baik bagi kesehatan," tutur Indah. Setelah itu, sambungnya, periksa kondisi bodi dan jika kotor, segera bersihkan. Kotoran yang terlalu lama menempel pada bagian bodi mobil dapat merusak cat dan menjadi sulit dibersihkan. Seusai membersihkan bodi dan interior, Anda bisa memeriksa bagian lain dari kendaraan. Indah juga menekankan pentingnya pembersihan di bagian mesin. Bila perlu, lakukan di salon kendaraan. "Mesin yang kotor membuat pemilik kendaraan sulit mendeteksi jika ada rembesan oli dan sebagainya. Mesin yang kotor merupakan salah satu tempat favorit tikus yang berpotensi merusak kabel-kabel dan slang-slang karet."
Jangan lupa melongok bagian mesin siapa tahu ada rembesan oli atau kebocoran cairan-cairan lain seperti cairan oli, cairan rem, cairan transmisi otomatis, cairan bahan bakar, cairan power steering, cairan radiator, termasuk cairan pembersih wiper dan cairan hidraulis master kopling. Jika ada, segera bawa ke bengkel resmi terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan perbaikan. Perlu dipertimbangkan untuk mempercepat penggantian oli dari jadwal jika kendaraan menempuh kemacetan yang parah.
Menurut Indah, pelumas sebaiknya langsung diganti karena kondisi perjalanan mudik yang panjang umumnya membuat mesin bekerja ekstra berat akibat digeber nonstop dengan beban penuh plus kondisi ekstra panas akibat macet. "Penggantian oli bersifat anjuran karena kualitas oli bisa dilihat secara fisik sebelum memutuskan untuk melakukan penggantian. Yang pasti pengecekan oli wajib sifatnya. Penggantian oli membuat mesin lebih fresh," tutur Indah.
Pada bagian lain, Marcel Kurniawan dari Real Driving Center (RDC) mengatakan memeriksa kesehatan kendaraan bisa dilakukan dengan metode LRDC, yaitu lihat-rasakan-dengarkan-cium. Hal itu tentu akan lebih mudah dilakukan setelah kendaraan dalam keadaan bersih. "Lihat apakah ada kerusakan, kemudian rasakan apa yang tidak lazim. Dengarkan jika ada bunyi-bunyian yang tidak normal dan terakhir cium, apakah ada bau yang ganjil," paparnya beberapa waktu lalu.
(Cdx/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved