Menjelajah Bandung Bersama Trio Porsche

MI
25/6/2015 00:00
Menjelajah Bandung Bersama Trio Porsche
(MI/CHADIE)
PERJALANAN ke Bandung bersama enam jurnalis kali ini pada dasarnya merupakan perjalanan test drive biasa. Namun, perjalanan yang digelar pada 15-16 Juni itu menjadi sangat istimewa karena kendaraan yang kami uji ialah tiga model dari Porsche, salah satu brand pembuat mobil sport car terbaik di dunia.

Ketiga model yang kami coba dalam Porsche Media Driving Escape to Bandung 2015 itu ialah sedan sport empat pintu Porsche Panamera S, Compact SUV Porsche Macan S, dan mobil sport convertible soft-top dua pintu Porsche Boxster.

Dari markas Porsche Center Jakarta di Jl Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketiga kendaraan berlogo tameng bergambar kuda itu beriringan menuju Bandung melewati ruas tol dalam kota, masuk ruas tol Jakarta-Cikampek, dan berbelok menuju ruas tol Cipularang seperti biasa.

Dengan ditemani merdunya suara knalpot Boxster, Media Indonesia menyusuri lantai beton dengan kecepatan sedang untuk membiasakan diri dengan kondisi lalu lintas padat di pagi itu.

"Kali ini kita akan menikmati jalan santai ke Bandung. Jadi, bukan untuk mengetes performa," pesan PR Manager of Porsche Indonesia Salman Farouk Al Hakim sebelum perjalanan dimulai.

Namun, tetap saja, setiap bertemu spasi jalan kosong antara satu 'kerumunan macet' dan lainnya terasa mubazir jika tidak dimanfaatkan. Sprint-sprint pendek sengaja kami lakukan.

Terkadang, saya juga mencuri-curi mengaktifkan fitur sport plus yang mengubah total karakter Boxster 2.7 liter bertenaga 265 hp bertorsi 280 Nm itu menjadi sangat agresif dan beringas. Untuk menggapai 100 km/jam dari posisi diam, Boxster hanya butuh 5,5 detik dengan kecepatan maksimal 262 km/jam. Namun, di luar semua itu, kami mengemudikannya dengan santai sesuai dengan instruksi.

Di tengah perjalanan saya sempat bertukar kendaraan, tapi hanya sebagai penumpang hingga keluar Pasteur menuju Sierra Cafe & Lounge di Jl Bukit Pakar Timur, Bandung, untuk makan siang. Setelah itu, kami bergerak menuju Padma Hotel, Ciumbuleuit, tempat kami menginap.

Menjelang malam, kami bergerak menuju Maja House Resto & Lounge di Jl Sersan Badjuri untuk santap malam dan menikmati sejuknya udara Bumi Parahyangan. Giliran saya memegang kemudi Porsche Panamera S.

Mobil itu pernah dicoba tim otomotif Media Indonesia setahun lalu. Kesan yang saya dapat masih sama. Meski penampilannya seperti sedan biasa, terlebih karena punya empat pintu, Panamera S dengan raungannya yang intimidatif tetaplah sebuah Porsche yang berperangai galak (Media Indonesia, 12/6/2014).

Macan S
Pagi harinya, seusai melakukan kegiatan yoga dan sarapan, kami bersiap menuju destinasi berikutnya di Maribaya, Lembang, sebelum akhirnya kami harus menembus kemacetan Bandung menuju pintu tol ke Jakarta.

Dari sini, saya mulai memegang kendali Porsche Macan S. Lepas dari pintu masuk Tol Cipularang, Boxster di depan kami melesat. Secara refleks saya menekan tombol sport plus dan membenamkan pedal gas hingga mentok untuk mengejarnya.

Spontan mesin 3.0 liter bertenaga 340 hp mengaum menyalurkan torsi 460 Nm pada keempat rodanya, menyusul dan memperpendek jarak Macan dengan Boxster di depan kami. Kami berdua menari-nari di antara kepadatan kendaraan lain.

Tenaga yang berlimpah, pengendalian yang presisi, dan didukung sistem suspensi aktif membuat aksi memperpendek jarak dan waktu di kepadatan jalan bebas hambatan itu menjadi sebuah kegiatan yang jauh dari melelahkan meskipun harus meningkatkan level konsentrasi.

Mendahului kendaraan di depan menjadi aksi yang tetap mudah kami lakukan ketika pengendara lain masih sibuk mengalkulasi berbagai hal.

Pasalnya, sang Macan kapan pun siap mengeluarkan taringnya. Tinggal Anda sendiri yang memutuskan 'mau menyalip atau tidak'.

Sosoknya memang SUV. Namun, Macan S tetap saja sebuah Porsche. Untuk melesat dari 0 ke 100 km/jam, ia cuma butuh 5,4 detik, sementara top speed-nya mencapai 254 km/jam. Mau apa lagi?

Porsche active suspension management (PASM) yang diusung seluruh kendaraan Porsche menjadikan beberapa jalan bergelombang di ruas tol yang biasanya sangat berbahaya jika dilalui pada kecepatan tinggi berubah sebagai rintangan biasa bagi Macan S.

Tak mengherankan bila Porsche Macan menjadi model paling sukses secara global, termasuk di Indonesia. Menurut Salman, sekitar 50% penjualan Porsche di Indonesia ialah Macan. "Macan kini menjadi pintu masuk konsumen untuk menjadi bagian dari keluarga besar Porsche." (Cdx/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya