Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
INDONESIA memang belum bebas banjir. Karena itu, kendaraan yang sanggup menerjang genangan air menjadi pilihan utama konsumen. Meski sudah dilindungi asuransi, belum tentu pemilik kendaraan bisa mengklaim kerusakan akibat banjir. Tentu saja perusahaan asuransi menetapkan syarat bagi pemilik kendaraan apabila mengajukan klaim akibat banjir. Perusahaan asuransi melakukan itu untuk menekan angka klaim yang cukup besar seiring dengan musim hujan tiba.
Pada 2014 lalu, klaim asuransi kendaraan akibat banjir mencapai Rp3 triliun.
Secara umum, perusahaan asuransi akan menolak klaim kendaraan korban banjir jika pemilik sengaja memaksakan kendaraannya menerjang banjir atau menyalakan mesin yang terendam maupun pascaterendam banjir. Mobil yang dipaksa menyala atau menerjang genangan air yang cukup dalam bisa mengalami water hammer atau hydrolocking. Water hammer merupakan istilah masuknya air ke mesin melalui air intake.
Akibatnya, mesin akan mati dan terjadi kerusakan pada piston. Piston yang bekerja mengompres udara dan bahan bakar pun harus mengompres air yang masuk. Biaya akibat kerusakan itu lumayan menguras isi kantong hingga belasan juta rupiah.
Untuk menghindari kerusakan akibat banjir itu tentunya perlu memahami seberapa mampu kendaraan yang kita miliki menerjang genangan air. Pengalaman menunjukkan jenis sport utility vehicle (SUV) lebih mampu menerjang genangan air ketimbang sedan. Alasan itulah juga membuat pangsa pasar SUV di Indonesia lebih diminati konsumen. Melihat posturnya, SUV memang memiliki ground clearance yang cukup tinggi dan sistem suspensi yang mumpuni untuk mendukung kapabilitas saat melintasi genangan yang cukup dalam.
Belum lagi tambahan front bumper plate yang berfungsi untuk memecah genangan agar air tidak masuk ke ruang mesin saat kendaraan melaju di tengah banjir. Namun, perlu diperhatikan, di pasar otomotif Tanah Air tidak semua SUV memiliki spesifikasi mampu menerjang banjir. Saat ini konsumen Indonesia diperkenalkan dua karakter yang berbeda, yaitu Real SUV dan City 'SUV'. Dilihat dari karakternya, tentu saja Real SUV ialah kendaraan yang memang sejak awal dikembangkan untuk memiliki fitur-fitur yang tepat untuk segala cuaca, khususnya musim banjir, seperti Toyota yang konsisten memproduksi Fortuner untuk menyasar konsumen atas dan Rush bagi konsumen medium.
Melihat segmen konsumen medium Indonesia sangat menjanjikan, Toyota berharap hadirnya Rush varian terbaru TRD Sportivo Ultimo dan TRD Sportivo bisa menjawab kebutuhan konsumen atas Real SUV. Apalagi produk buatan pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat, itu tetap mengandalkan ladder frame atau biasa disebut rangka semi-monocoque yang memang teruji mereduksi getaran saat melintasi jalan rusak.
"Kondisi jalan dan cuaca di Indonesia mungkin lebih menjadi pertimbangan sehingga semi-monocoque dinilai lebih tepat. Meski sekarang ini pasar SUV juga banyak hadir kendaraan City 'SUV', produk-produk Real SUV dari beberapa APM seperti Toyota Rush yang tetap diminati masyarakat," kata Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kondisi infrastruktur yang belum memadai dan cuaca hujan yang lebat memang menjadi insentif bagi penjualan SUV. Konsumen pun bebas memilih Real SUV atau City 'SUV' sesuai kebutuhannya. Namun, yang perlu menjadi pertimbangan ialah jaringan bengkel yang luas untuk memudahkan kita melakukan perbaikan saat terpaksa menerjang banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved