Tren SUV Meningkat

(Cdx/S-3)
29/2/2016 10:20
Tren SUV Meningkat
()

HINGGA saat ini kendaraan jenis multipurpose vehicle (MPV) masih menjadi primadona pasar otomotif Indonesia. Kendaraan yang identik dengan kendaraan keluarga itu menjadi favorit masyarakat Indonesia yang kebetulan memiliki budaya guyub bersama kerabat dan handai tolan selain bersama keluarga inti. Meskipun hingga sekarang kendaraan jenis MPV masih menguasai pangsa pasar terbesar otomotif nasional, harus diakui pamornya sudah mulai memudar seiring dengan melesunya pasar otomotif nasional 2015 yang turun 16% jika dibandingkan dengan 2014 lalu. Di lain sisi, kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) justru terus menunjukkan pertumbuhan mantap bersama kendaraan low cost green car (LCGC). Marketing and CR Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan di tengah melemahnya pasar otomotif nasional, SUV merupakan salah satu segmen yang tetap tumbuh. "Bahkan, diprediksikan, tahun ini ialah tahunnya SUV dan persaingan tahun ini akan semakin gencar," ujarnya di sela peluncuran Daihatsu Terios Custom, Kamis (18/2) lalu. Hal senada dilontarkan Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto. Ia mengatakan, "Pertumbuhan pasar SUV cukup baik ketimbang 2014. Pasar SUV 2015 tumbuh sekitar 15%-18%."

Tren kendaraan SUV juga bisa dilihat dari gencarnya sejumlah merek yang menelurkan model-model SUV terbaru beberapa tahun belakangan. Dari kubu Honda ada HR-V dan BR-V baru yang melengkapi varian CR-V, lalu ada Nissan dengan X-Trail terbarunya dan Renault Duster. Belakangan ada dua generasi baru SUV yang ikut meramaikan pasar, yaitu Toyota All New Fortuner dan Mitsubishi All New Pajero Sport.
Tren kendaraan SUV juga tidak hanya melanda konsumen otomotif Indonesia di kalangan menengah bawah. Porsche Indonesia mengaku 50% dari total penjualan kendaraannya sepanjang tahun lalu dikuasai SUV 'adik kandung' Cayenne, yaitu Porsche Macan. Mercedes-Benz Indonesia bahkan secara khusus hanya menampilkan model-model SUV di ajang pameran Indonesia International Motor Show tahun lalu yang bisa menjadi salah satu indikasi meningkatnya minat dan tren masyarakat terhadap kendaraan yang identik dengan bodi bongsor itu.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan ada 17 merek mobil yang menjual kendaraan model SUV pada 2015, di antaranya Toyota, Mazda, Daihatsu, Mitsubishi, Kia, Hyundai, Mercedes-Benz, BMW, Volkswagen, Nissan, Renault, Porsche, dan Honda. Seluruhnya ada 39 model dari total 123 varian dengan mesin mulai 1.500 cc hingga di atas 4.000 cc, baik berbahan bakar bensin maupun diesel. Gaikindo mencatat sepanjang 2015 lalu total SUV yang terjual di Indonesia mencapai 133.572 unit. Angka itu diprediksi akan terus bertumbuh secara mantap jika memperhatikan kecenderungan tren pasar. Dalam presentasinya di peluncuran Rush TRD Sportivo 7 dan TRD Sportivo Ultimo di Jakarta, Jumat (26/2), Henry Tanoto mengatakan sebelum Rush masuk ke pasar Indonesia antara 2000 dan 2005, penjualan SUV rata-rata nasional per tahun ialah 15.727 unit.

Angka itu melonjak hampir dua kali lipat pada periode 2006-2010 ketika Rush diluncurkan, rata-rata menjadi 30.570 unit. Penjualan Rush mencapai 12.170 unit atau sekitar 40%. Memasuki periode 2011-2015 pertumbuhan pasar SUV langsung melonjak sebesar 106%. Penjualan rata-rata SUV nasional per tahun mencapai 62.875 unit dan Rush menguasai 48% pasar dengan angka 30.101 unit. Honda Prospect Motor (HPM) yang merupakan salah satu APM di Indonesia yang tetap mengalami pertumbuhan market share sejak 2012 hingga 2015 lalu, selain didukung mobil LCGC Brio Satya dan Mobilio, sebagian besar lagi juga didukung produk-produk SUV-nya. Semua itu mengindikasikan adanya pergeseran minat konsumen di Indonesia terhadap kendaraan SUV. Pergeseran tren dari MPV ke SUV di Indonesia diakibatkan beberapa faktor.

Infrastruktur jalan yang rusak dan ancaman banjir di dalam maupun di luar kota menjadi pertimbangan utama. SUV umumnya memiliki jarak ke tanah (ground clearance) yang cukup tinggi. Visibilitas yang lebih luas menjadi alasan berikutnya. Makin populernya kendaraan jenis SUV juga tidak lepas dari peran para perancang dan desainer kendaraan. Mobil yang dulu disebut sebagai jip yang serbakaku kini berevolusi sedemikian rupa dan tidak canggung lagi untuk tampil modis tanpa harus meninggalkan kesan maco. Ibarat pria, SUV merupakan sosok laki-laki bertubuh atletis yang tampil secara elegan. SUV juga menjadi kian populer di Indonesia berkat kecermatan produsen mobil dalam membaca pasar yang kemudian melahirkan kendaraan SUV berkemampuan mengangkut tujuh orang penumpang di dalamnya. Apalagi, negara kepulauan ini memiliki tradisi pulang kampung yang begitu kuat sehingga SUV menjadi kendaraan idaman untuk mudik ke tanah kelahiran mereka, terlebih jika lokasinya di tempat terpencil yang minim infrastruktur.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya