Pameran Otomotif Besar di Daerah Terkendala Tempat
Nurtjahyadi
11/12/2015 00:00
(MI/Chadie)
SEKRETARIS Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengatakan bahwa setelah Makassar, Surabaya dipilih menjadi salah satu lokasi rangkaian pameran GIIAS tahun ini karena faktor market share penjualan mobil domestik di wilayah Jawa Timur ini menempati urutan ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Dari pernyataan tadi muncul pertanyaan mengapa Gaikindo tidak menyelenggarakan kegiatan ini di Jawa Barat padahal wilayah itu menjadi penyumbang terbesar ketiga. Dirut Sevent Events Andy Wismarsyah selaku pelaksana penyelenggara GIIAS menyatakan bahwa pihaknya terkendala dengan ketersediaan tempat penyelenggaraan.
Menurut Andy, untuk menyelenggarakan even besar seperti GIIAS pihaknya harus mempertimbangkan luas dan kelayakan bangunan terkait dengan kenyamanan pengunjung dan peserta pameran. Masalahnya adalah tidak semua daerah memiliki gedung berukuran besar, terlebih dengan semakin banyaknya peserta baru yang ingin ikut berpartisipasi di hajatan akbar otomotif ini.
Andy mencontohkan gedung baru ICE di BSD City. Bangunan yang saat ini dianggap sudah cukup besar dan luas tersebut dalam beberapa tahun ke depan diprediksi bakal tidak akan mampu lagi untuk bisa menampung semakin banyaknya penambahan peserta pameran.
Sekretaris Umum Gaikindo Noegardjito menambahkan, umumnya para peserta pameran menginginkan mobil yang mereka displai berada di area indoor. Belum lagi keinginan sebagian besar peserta pameran yang meminta panitia menyediakan lahan yang lebih luas lagi untuk booth mereka.
"Untuk masalah luasnya saja, tiga-empat mobil bisa membutuhkan ruang seluas 100-200 meter persegi," ujar Andy di sela GIIAS Surabaya, Rabu (9/11) Malam. Kalau pun dari sisi luas memenuhi syarat, kendala lainnya adalah kelayakannya. Ada beberapa tempat berukuran cukup besar di suatu daerah namun tidak memadai salah satunya karena tidak memiliki akses yang mudah untuk memasukkan mobil.
Andy juga menegaskan kalau pihaknya bukan sekedar mencari tempat yang luas, tetapi juga memadai dan layak sebagai tempat pameran otomotif. "Faktor gedung adalah pertimbangan utama. Kalau gedungnya sudah bagus maka pameran akan kelihatan bagus. Jika tidak, mau bagus seperti apapun tetap saja kelihatan tua," ujar Andy.
"Sebenarnya di Makassar ada tempat lain yang jauh lebih besar daripada Celebes Convention Center (CCC) di mana GIIAS Makassar Auto Show 2015 di gelar beberapa waktu lalu. Namun tempat itu tidak memadai sehingga kami memutuskan untuk memilih CCC yang kami anggap lebih layak." imbuhnya.
"Dalam menyelenggarakan sebuah pameran, kami juga melihat apakah wilayah itu pangsa pasar otomotifnya cukup besar. Contohnya lagi adalah Makassar. "Untuk pameran GIIAS pertama kali di sana saja, animonya sangat tinggi dengan total 20 ribu pengunjung, dan untuk ukuran kota Makassar, itu sudah sangat cukup."
Ke depannya, Andy berjanji untuk membawa miniatur pameran GIIAS ini ke lebih banyak kota di luar Jakarta, selain Makassar dan Surabaya.
"Rencananya (pameran) kami akan masuk ke satu kota lagi, insha Allah mungkin bisa langsung dua kota, satu lagi di Jawa dan satu lagi di Sumatra," jelasnya, namun ia tidak bisa memastikan waktunya karena terkait masih melemahnya perekonomian nasional. (CDX)