Merasakan X-Trail Hybrid di Kawasan Waduk Jatiluhur

Nurtjahyadi
05/11/2015 00:00
Merasakan X-Trail Hybrid di Kawasan Waduk Jatiluhur
mediaindonesia(MI/Chadie)

PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengundang sejumlah media dalam acara test drive Nissan X-Trail Hybrid. Acara itu digelar untuk memperkenalkan lebih jauh sejumlah fitur dan teknologi kendaraan yang diperkenalkan pertama kali di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, Agustus lalu.

Menurut General Manager Marketing Strategy and Communication Division NMI Budi Nur Mukmin acara ini sengaja digelar di kawasan Bendungan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat karena medannya dianggap sangat cocok untuk mencoba X-Trail Hybrid. "Selain memiliki panorama yang indah, Bendungan Jatiluhur dipilih karena medannya memiliki trek yang pas untuk mencoba performa kendaraan hybrid," ujar Budi di Purwakarta, Rabu (4/11).

Sebelum memasuki kegiatan test drive, Budi Nur Mukmin mengumumkan harga resmi X-Trail Hybrid yang dibanderol Rp625 juta on the road DKI Jakarta. Harga itu dianggap sangat kompetitif mengingat X-Trail Hybrid adalah SUV pertama yang menawarkan teknologi hybrid di Indonesia.

Chief Vehicle Engineer of Nissan Motor Company, Nobusuke Toukura yang hadir di acara itu mengatakan bahwa teknologi hybrid pada X-Trail merupakan teknologi yang dikembangkan secara orisinal oleh para insinyur di Nissan Motor Company. Oleh karena itu ada beberapa penerapan sistem yang berbeda dibandingkan teknologi hybrid yang digunakan oleh brand lain.

X-Trail Hybrid dibekali mesin 2.0 liter MR20DD plus sebuah motor listrik. Mesin dilengkapi sistem Intelligent Dual Clutch Control (DCC) orisinal Nissan yang mengatur kapan kendaraan harus berjalan menggunakan mode EV (electric vehicle), menggunakan mesin bensin saja, atau menggunakan keduanya (full hybrid).

Dengan salah satu dari dua transmisi beroperasi secara terpisah dari mesin mobil, hal ini memungkinkan pengendara menggunakan EV Mode dalam kecepatan tinggi dan melakukan pengisian ulang secara efisien, mirip seperti sistem
hybrid dengan motor listrik terpisah.

"X-Trail tidak memiliki motor starter terpisah. Dari satu motor listrik yang ada pada mesinnya dapat berfungsi sebagai motor penggerak kendaraan, bisa menjadi generator (alternator/penghasil listrik) sekaligus sebagai motor starter," ujar Nobusuke Toukura, menjawab pertanyaan Media Indonesia.

Mesin bensin 2.0 liter pada X-Trail hybrid menghasilkan output 147 hp pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal 207 Nm pada 4.400 rpm. Sedangkan motor listrik yang yang diusungnya memiliki kekuatan 41 hp dan torsi sebesar 160
Nm di seluruh rentang putaran. Alhasil total tenaga yang dihasilkan mencapai 188 hp dengan torsi berlimpah yang melampaui kemampuan mesin berkapasitas 2.5 liter.

Hal itu dirasakan saat mencoba kendaraan bertransmisi CVT XTRONIC khas Nissan di jalan menanjak di kawasan bendungan yang mulai dibangun pada 1957 itu. Meskipun tenaganya besar, X-Trail Hybrid minim sentakan. Penyaluran tenaga ke roda depan terasa tetap halus.

Yang menarik saat mengemudikan kendaraan yang berhasil mendapatkan sertifikasi SU-LEV (super-ultra-low-emission vehicle) itu adalah tampilan indikator pada instrumen panel yang diberi nama Advanced Drive-Assist Display di antara tachometer dan speedometer-nya. Di layar berukuran mungil itu terdapat tiga simbol berupa mesin bensin, baterai, dan mobil. Lewat displai ini pengemudi bisa memantau mode apa yang digunakan pada saat berkendara saat itu secara aktual.

Ketika kendaraan baru bergerak, muncul tanda panah dari baterai menuju ke mobil yang mengindikasikan kendaraan tengah berjalan dengan mode EV (electric vehicle) alias dengan motor listrik, senyap tanpa suara. Namun
ketika pedal ditekan lebih dalam karena jalannya menanjak, muncul gambar tanda panah tambahan dari mesin mengarah ke gambar mobil yang menandakan bahwa kendaran tengah digerakkan oleh motor listrik plus mesin bensin.

Pada kondisi tertentu, dengan tetap menekan pedal akselerator (pedal gas), tanda panah dari baterai ke mobil tiba-tiba menghilang dan muncul tanda panah dari mesin menuju baterai, sementara tanda panah dari mesin ke mobil
tetap 'mengalir'. Itu berarti mesin sedang bertugas menjalankan kendaraan sekaligus mengisi ulang baterai.

Saat Media Indonesia mengangkat pedal gas, displai langsung berubah format. Seluruh tanda panah lenyap dan muncul tanda panah dari mobil yang alirannya mengarah ke baterai yang mengilustrasikan kalau motor listrik
sedang berfungsi sebagai generator pembangkit listrik untuk mengisi ulang baterai dengan memanfaatkan putaran roda. Hal ini juga terjadi saat pedal rem diaktifkan.

Namun ada kalanya pada saat mode EV, tiba-tiba mesin aktif meskipun pengemudi tidak melakukan akselerasi mendadak. Menurut Budi Nur Mukmin, itu untuk mengaktifkan kompresor AC karena perangkat penyejuk ruangan
X-Trail Hybrid dijalankan oleh tenaga mesin.

Media Indonesia penasaran performa mesin hybrid ini saat diajak 'stop n go' di tanjakan. Sekali pedal dibenamkan ke lantai, kendaraan beringsut cepat namun tetap tanpa hentakan. Tenaga dari mesin dan motor listriknya begitu solid menyalurkan daya ke permukaan jalan. Kombinasi ini memberikan X-Trail Hybrid kemampuan untuk melaju gesit pada medan menantang seperti tanjakan curam dan medan semi off-road.

Sayangnya kami tidak bisa merasakan bagaimana jika hal itu dilakukan ketika energi baterai tidak mencukupi. Pasalnya sistem tidak akan membiarkan kondisi baterai sampai 'kering'. Begitu energi baterai berkurang, secara otomatis mesin akan aktif menyuplai listrik ke baterai untuk mengisi ulang energinya.

Selain mengeksplorasi kemampuan hybrid-nya, para jurnalis juga mendapat kesempatan mencoba 'Blind Parking Challenge', berupa tantangan memarkirkan mobil dengan seluruh jendela ditutup dengan penutup berwarna hitam
sehingga pengemudi tidak bisa melihat kondisi sekitar kendaraan sama sekali.

Pengemudi hanya diperbolehkan mengaktifkan fitur Around View Monitor, yaitu fitur yang mampu menampilkan kondisi di sekeliling kendaraan melalui pandangan dari atas kendaraan. Seolah-olah X-Trail ini memiliki sebuah 'drone' berkamera yang memantau kendaraan dari bagian atas sehingga pengemudi bisa memantau hampir semua obyek yang ada di sekelilingnya.

Selain itu ada tambahan displai kecil yang menampilkan pandangan di belakang kendaraan saat tuas transmisi digeser ke posisi mundur, atau pandangan di depan kendaraan dengan mengaktifkannya. Fitur ini sangat terasa manfaatnya ketika pengemudi melakukan parkir di area sempit karena tidak perlu lagi memutar leher ke belakang untuk mengetahui keberadaan obyek yang menghalangi manuver kendaraan.

"X-Trail Hybrid telah menerima banyak pengakuan positif dari pelanggan untuk kemampuan berkemudi yang memuaskan, berkat fitur teknologi sasis kontrol canggih pertama di dunia – juga didukung oleh berbagai fitur keamanan seperti Emergency Brake, Around View Monitor dengan Intelligent Parking Assist," jelas Toukura.

Kendaraan yang di Indonesia tersedia dalam dua pilihan warna klasik, hitam dan putih ini menurut Budi hingga saat ini telah dipesan oleh tujuh orang yang menandakan semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengadopsi gaya
hidup ramah lingkungan. "oleh karena itu kami percaya bahwa Nissan X-Trail Hybrid akan menarik perhatian bagi orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap kesinambungan lingkungan," tutup Budi. (Cdx)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya