USAI menjalani ritual mudik, para pemilik kendaraan bermotor umumnya akan segera melakukan pengecekan kendaraan dengan target utama melakukan penggantian oli.
Mereka menganggap perjalanan mudik merupakan perjalanan yang berat bagi mesin sehingga oli harus segera diganti. Karena hampir semua pemudik berpikiran sama, akibatnya terjadilah antrean panjang di bengkel pasca mudik.
Daripada menghabiskan dan membuang waktu di bengkel yang seharusnya tak perlu dilakukan segera, ada baiknya mengetahui sendiri seberapa mendesakkah penggantian pelumas kendaraan Anda saat usai melakukan perjalanan mudik.
Sebelum mudik biasanya para pemudik selalu mempersiapkan kendaraan, termasuk melakukan penggantian oli. Penggantian oli pada umumnya dilakukan setiap 5.000-7.000 kilometer bahkan 10.000 kilometer, sementara perjalanan mudik pulang pergi maksimal hanya menempuh jarak sekitar 1.500 km x 2 = 3.000 km di Pulau Jawa.
Perjalanan luar kota pada umumnya membuat mesin kendaraan bekerja lebih ringan, meskipun jarak tempuh terasa jauh. Bahkan lebih ringan dibandingkan jika rute Anda setiap hari adalah ruas Tol Jagorawi ke arah Tol Dalam Kota di pagi hari atau sebaliknya jika sore hari dengan kondisi kemacetannya yang sudah terlalu parah.
Nah, daripada antre, membuang waktu dan uang di bengkel, lebih baik Anda memanfaatkan sisa cuti untuk berkumpul bersama keluarga tercinta sampai tiba waktu penggantian oli yang tepat.
Penggantian oli terlalu cepat juga membuat biaya perawatan kendaraan lebih tinggi. Penggantian filter oli biasanya dilakukan setelah dua atau tiga kali ganti oli.
Bayangkan jika oli kendaraan Anda selalu diganti sebelum waktunya. Jika ditambah lagi dengan ongkosnya, berapa banyak biaya tambahan yang mesti Anda keluarkan dalam setahun?
Karena masing-masing produsen kendaraan memiliki spesifikasi teknis yang berbeda satu sama lain, disarankan untuk tetap merawat kendaraan Anda sesuai dengan anjuran yang tertera pada buku pedoman (manual book).
Ketika Anda pulang dari mudik, hal yang perlu dilakukan terkait perawatan kendaraan adalah membersihkan eksterior dan interior kendaraan secara menyeluruh.
Bersihkan bodi kendaraan dari tanah dan lumpur. Bersihkan interior dari kotoran dan sisa-sisa makanan yang biasanya tertinggal dan terselip di sela-sela jok dan karpet. Gunakan vacuum cleaner berdaya hisap tinggi.
Sisa makanan yang teringgal dalam interior dapat menjadi sarang kuman dan penyakit serta menimbulkan aroma yang tidak sedap. Sisa makanan jiga dapat mengundang serangga dan bersarang dalam kendaraan.
Usai membersihkan bodi dan interior, Anda bisa memeriksa kondisi kendaran. Marcel Kurniawan dari Real Driving Center (RDC) mengatakan, "Untuk memeriksa kesehatan kendaraan bisa dilakukan dengan metode LRDC yaitu Lihat-Rasakan-Dengarkan-Cium."
Hal ini tentu akan lebih mudah dilakukan setelah kendaraan dalam keadaan bersih. "Lihat apakah ada kerusakan, kemudian rasakan apa yang tidak lazim. Dengarkan jika ada bunyi-bunyian yang tidak normal dan terakhir cium, apakah ada bau yang ganjil," paparnya di sela acara pelepasan peserta Daihatsu Sahabat Mudik 2015 di Jakarta, Senin (13/7).
Periksa ketinggian air pada radiator, aki, cairan mesin lainnya, hingga air wiper. Tambahkan jika sudah berkurang atau habis. Gunakan air yang sesuai kebutuhan. Misalnya radiator menggunakan cairan coolant, penambahan air aki menggunakan air murni, dan sebagainya.
Periksa kondisi kaki-kaki yang akan terasa saat kendaraan dijalankan baik pada kecepatan rendah maupun tinggi, Jika setir kendaraan terasa kurang enak, carilah sumbernya. Apakah akibat ban kurang tekanan angin, atau keselarasan roda sudah berubah (spooring).
Periksa kondisi per dan shock absorber dengan menekan tangan ke bagian ujung kendaraan. Jika kembali pada posisi semula berarti per masih baik. Namun jika proses kembalinya terlalu cepat maka dipastikan shockbreaker butuh penggantian.
Dengarkan baik-baik saat kendaraan stasioner maupun saat dijalankan. Apakah ada bunyi-bunyian yang ganjil dan carilah sumbernya untuk diperbaiki.
Gunakan hidung untuk mendeteksi adanya bau yang tidak seharusnya. Misalnya bau kabel terbakar, bau hangus kopling, bau kecut akibat kebocoran aki dan bau-bau mencurigakan lainnya.
Walaupun sebelum berangkat mudik Anda telah memeriksa atau mengganti filter udara, dan komponen lainnya namun tidak ada salahnya jika melakukan pemeriksaan ulang.
Setelah semua dirasa oke, maka kendaraan sudah siap kembali menemani aktivitas Anda sehari-hari tanpa perlu ada rasa was-was.