Jelajahi Bandung Bersama Trio Porsche

Nurtjahyadi
18/6/2015 00:00
Jelajahi Bandung Bersama Trio Porsche
(MI/Chadie)
PERJALANAN ke Bandung bersama enam jurnalis kali ini pada dasarnya merupakan perjalanan test drive biasa untuk mendapatkan pengalaman berkendara yang nantinya akan dibagikan kepada para pembaca media masing-masing dalam sebuah artikel.

Namun perjalanan yang digelar pada 15-16 Juni 2015 itu menjadi sangat istimewa karena kendaraan yang kami uji adalah tiga model dari brand Porsche yang dikenal sebagai salah satu pembuat mobil terbaik di dunia yang lebih menitik beratkan pengembangan mobil berkarater sport alias bukan 'mobil biasa'.

Ketiga model yang kami coba dalam acara Porsche Media Driving 'Escape to Bandung 2015' tersebut adalah sedan sport empat pintu - empat penumpang Porsche Panamera S, Compact SUV Porsche Macan S, dan mobil sport convertible soft-top dua pintu - dua penumpang Porsche Boxster.

Dari markas Porsche Center Jakarta di Jl Panjang No 8 Kebon Jeruk Jakarta Barat, ketiga kendaraan berlogo tameng bergambar kuda itu beriringan menuju Bandung melewati ruas tol dalam kota, masuk ruas tol Jakarta-Cikampek dan berbelok menuju ruas tol Cipularang seperti biasa.

Ditemani merdunya suara knalpot Boxster, Media Indonesia menyusuri lantai beton dengan kecepatan sedang untuk membiasakan diri dengan kondisi lalu lintas padat di pagi itu.

"Kali ini kita akan menikmati jalan-jalan santai ke Bandung. Jadi bukan untuk mengetes performa," pesan PR Manager Porsche Indonesia Salman Farouk Al Hakim sebelum perjalanan bertema 'Drive it with Pride and Pleasure' dimulai.

"Tidak masalah, karena semua juga tahu kalau Porsche mobil yang sangat gesit dan cepat," bathin kami. Namun setiap lepas dari 'kerumunan macet', spasi jalan kosong antara 'kerumunan macet' satu dengan lainnya terasa mubazir jika tidak dimanfaatkan. Sprint-sprint pendek sengaja kami lakukan. "Lumayan untuk menebus waktu yang mulur terbuang akibat macet."

Terkadang, kami mencuri-curi mengaktifkan fitur 'sport plus' yang mengubah total karakter Boxster 2.7 liter bertenaga 265 hp bertorsi 280 Nm itu menjadi sangat agresif dan beringas. Untuk menggapai 100 km/jam dari posisi diam, Boxster hanya butuh 5,5 detik dengan kecepatan maksimal 262 km/jam. Di luar semua itu, kami mengemudikannya dengan santai sesuai
instruksi.

Di tengah perjalanan Media Indonesia sempat bertukar kendaraan namun sebagai penumpang hingga keluar tol Pasteur menuju Sierra Cafe & Lounge di Jl Bukit Pakar Timur, Bandung, untuk beristirahat dan makan siang. Setelah
itu, kami bergerak menuju Padma Hotel, Jl Ranca Bentang, Ciumbuleuit, Bandung di mana kami menginap.

Usai membersihkan diri, kami bergerak menuju Maja House Resto & Lounge di Jl Sersan Badjuri untuk menikmati santap malam dan menikmati sejuknya udara di bumi parahyangan. Giliran Media Indonesia memegang kemudi Porsche Panamera S.

Cita rasa sebuah sedan mewah begitu terasa lewat pilihan mode 'comfort', lewat gerakan kendaraan yang begitu lembut merespon permukaan jalan keriting dan bergelombang.

Ajaib rasanya kalau kendaraan ini hanya dijalankan seperti sedan kebanyakan, karena ini adalah sebuah Porsche. Di beberapa kesempatan kami mencoba mendahului kendaraan lain mengggunakan mode 'sport plus'. Sekali pedal gas terbenam diiringi raungan knalpot bernada intimidatif, dua tiga kendaraan terlampaui.




Menurut data teknik, untuk mencapai 100 km/jam Panamera S hanya butuh 5,1 detik. Sementara kecepatan maksimalnya bisa menyundul 287 km/jam berkat mesin V6 3.0 liter bertenaga 420 hp dengan torsi 520 Nm. Pantas saja aksi
tadi begitu mudah dilakuan.

Faktor-faktor itu juga yang memuat kendaraan ini tetap gesit meskipun memboyong bodi berukuran lumayan besar dengan panjang 4.970 mm, lebar 1.931 mm, tinggi 1.418 mm dan dengan panjang sumbu roda 2.900 mm.

Menjelang tengah malam, setelah kami kembali ke Hotel, para jurnalis larut dalam kegiatannya masing-masing. Ada yang mulai membuat laporan perjalanan untuk media online, ada yang beristirahat di kamar, sisanya menikmati kehangatan wedang bandrek yang disajikan pihak hotel.

Paginya kami melakukan kegiatan yoga bersama, sarapan dan mengemasi barang-barang untuk bersiap  check-out meninggalkan hotel menuju destinasi berikutnya di Maribaya, Lembang, Bandung. Tepatnya di Burgundy
Dine & Wine. Keyfob Porsche Boxster kembali ke tangan Media Indonesia.

Siang itu mendung menyelimuti langit. Sejuknya udara di kawasan Lembang menggelitik, Salman yang ikut bersama kami untuk menekan tombol elektrik pembuka atap berbahan fabrics hitam yang telah dilengkapi peredam
panas dan insulator suara itu. Tak ayal sosok kendaraan 'ceper' dua pintu itu semakin mencuri perhatian warga.

Semangat kembali berkobar setelah menyantap berbagai makanan dan minuman berkadar 'oktan' tinggi. Salad segar, sepotong steak, dan segelas jus jeruk plus air mineral cukup ampuh mengusir penat dan kantuk yang mulai menyerang.

Alhasil perjuangan berat iring-iringan trio Porsche menembus kemacetan Bandung menuju pintu tol sebagai gerbang akses kembali ke Jakarta bisa dilalui dengan aman. Untuk kali ini Porsche Macan S ada di bawah kendali Media Indonesia.

Lepas dari pintu masuk tol Cipularang, Boxster di depan kami melesat mengejar Panamera yang sudah jauh di depan. Secara refleks kami menekan tombol 'sport plus' dan membenamkan pedal gas hingga mentok ke lantai untuk mengejarnya.

Secara spontan mesin 3.0 liter bertenaga 340 hp mengaum menyalurkan torsi 460 Nm yang dimilikinya pada keempat rodanya, menyusul dan memperpendek jarak Macan dengan Boxster berkonfigurasi mid-engine tersebut. Kami
berdua menari-nari di antara kepadatan kendaraan lain.



Tenaga yang berlimpah, pengendalian yang presisi, didukung sistem suspensi aktif, aksi memperpendek jarak dan waktu di kepadatan lalu lintas bebas hambatan itu menjadi sebuah kegiatan yang jauh dari melelahkan meskipun harus meningkatkan level konsentrasi.

Mendahului kendaraan di depan menjadi aksi yang tetap mudah kami lakukan saat itu ketika pengendara lain masih sibuk mengalkulasi berbagai hal. Pasalnya sang Macan kapan pun siap mengeluarkan taringnya. Tinggal Anda sendiri yang memutuskan 'mau menyalip atau tidak'.

Sosoknya memang berbentuk SUV. Namun Macan S tetap saja sebuah Porsche. Untuk melesat dari 0 ke 100 km/jam, ia cuma butuh 5,4 detik, sementara top speed-nya mencapai 254 km/jam. Mau apa lagi?

Porsche Active Suspension Management (PASM) yang diusung oleh seluruh kendaraan Porsche menjadikan beberapa jalan bergelombang di ruas tol beralaskan semen yang biasanya sangat berbahaya jika di lalui pada kecepatan tinggi, menjadikannya sebagai 'rintangan biasa' bagi Macan S.

Porsche Macan merupakan model paling sukses secara global termasuk di Indonesia. Menurut Salman, sekitar 50% penjualan Porsche di Indonesia adalah pembeli Macan. "Macan kini menjadi pintu masuk para konsumen untuk menjadi bagian dari keluarga besar Porsche," ujar Salman.

Ia menambahkan, 60% konsumen Macan adalah para pembeli yang pertama kali memiliki mobil Porsche. Biasanya mereka berasal dari konsumen mobil brand Eropa lain. Sisanya, mereka yang sudah punya Porsche sebelumnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya