Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMPONEN pendapatan dan belanja dalam suatu APBN telah umum diketahui dan cukup familiar bagi masyarakat. Itu karena dua komponen tersebut tecantum jelas dalam kepanjangannya, yaitu anggaran pendapatan dan belanja negara.
Sejauh ini, proporsi belanja juga selalu lebih besar dari pendapatannya. Selisih antara belanja dan pendapatan inilah yang kemudian diisi oleh komponen ketiga dalam APBN, yaitu Pembiayaan.
Dalam struktur kenegaraan, pengelolaan pembiayaan untuk APBN dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan. Unsur pembiayaan tersebut terdiri dari sejumlah instrumen seperti pinjaman, hibah, serta surat berharga negara (SBN).
Secara sederhana, surat berharga didefinisikan sebagai dokumen yang mempunyai nilai ekonomis dengan fungsi utamanya sebagai pengesahan atas kepemilikan hak tertentu dan dapat digunakan untuk bertransaksi. Dengan begitu dapat diartikan bahwa SBN merupakan surat berharga yang secara resmi diterbitkan oleh negara.
SBN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu surat utang negara (SUN) dan surat berharga syariah negara (SBSN). Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
Sementara SBSN atau dapat disebut sukuk negara, adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing, seperti yang dijabarkan dalam UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
Selain sebagai komponen pembiayaan APBN, penerbitan SBN juga bertujuan untuk menutup kekurangan kas jangka pendek serta mengelola portofolio utang negara. SBN juga menjadi salah satu alternatif instrumen investasi yang relatif bebas risiko gagal bayar, dan memberikan peluang bagi investor dan pelaku pasar untuk melakukan diversifikasi portofolionya guna memperkecil risiko investasi.
Anak muda berminat
Poin inilah yang menjadi daya tarik utama SBN di antara instrumen investasi lainnya. Di situ ada kemudahan, keamanan, kepastian serta tingkat risiko yang rendah menjadikan SBN sebagai instrumen investasi yang semakin diminati berbagai kalangan, terutama generasi muda dalam rentang usia 25-40 tahun.
Kalangan yang merupakan usia produktif ini belakangan selalu mendominasi jumlah investor yang membeli SBN, baik yang berbentuk konvensional seperti obligasi negara ritel (ORI) dan savings bond ritel (SBR), maupun yang berbasis syariah seperti sukuk ritel (SR), sukuk tabungan (ST) dan cash waqf linked sukuk (CWLS) ritel.
Berbagai jenis SBN ini menawarkan kupon atau tingkat imbalan tertentu yang akan diperoleh oleh investor setiap bulannya. Beberapa jenis SBN bahkan bisa lebih fleksibel karena dapat dijual kembali di pasar sekunder atau 'ditarik' dana pokoknya sebelum jatuh tempo. Investor juga tidak perlu khawatir akan keamanan dan risiko gagal bayar atas investasi di SBN karena penjaminnya adalah negara sendiri.
Generasi muda dikenal sebagai kalangan yang melek teknologi dan familiar dengan berbagai sistem digital. Ini juga menjadi alasan mengapa SBN semakin banyak dipilih menjadi instrumen investasi mereka. Sebab, para investor muda ini dapat mengaksesnya dengan cepat dan praktis melalui gawai yang dipakai sehari-hari, tanpa perlu repot mengurus beragam aturan, dan tanpa perlu berpindah ke sana ke mari.
Jika menyelisik lebih dalam, popularitas SBN di kalangan generasi muda ini juga turut dipengaruhi oleh unsur kebanggaan dan cinta Tanah Air. Sebab, para investor muda akan merasa dilibatkan dan ikut andil dalam pembangunan nasional serta memperkuat ketahanan perekonomian negara. Hasil penerbitan dan penjualan SBN ini tentunya akan dimanfaatkan untuk menyejahterakan bangsa melalui APBN, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan lainnya.
Pada akhirnya, SBN menjadi salah satu solusi yang tepat untuk pembiayaan di APBN dan akan sama-sama bermanfaat bagi kedua belah pihak. Negara mendapatkan sumber pembiayaan, dan masyarakat pun mendapatkan opsi investasi yang aman, praktis serta menguntungkan.
BANK Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp8,34 triliun dalam periode 1-4 Juli 2024.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (5/7).
BANK Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp0,78 triliun dalam periode 19-20 Juni 2024.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai depresiasi rupiah yang terjadi melemahkan produktivitas dan daya saing industri.
Euromoney Islamic Finance Award 2024 merupakan penghargaan di tingkat global yang ditujukan kepada institusi lembaga keuangan Islam/Syariah.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (“Saratoga” dengan kode saham: SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp298,43 miliar atau sekitar Rp22 per lembar saham untuk tahun buku 2023.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami proses investasi sukuk yang dilakukan PT Taspen. Informasi itu diulik penyidik dengan memeriksa dua saksi pada Rabu (3/7).
PT PP telah melakukan pembayaran atas Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 2021 senilai Rp 850 Milyar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I 2021 senilai Rp400 miliar.
Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan yang rencananya diterbitkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk mendapat antusiasme tinggi dari pasar.
SPPA hadir sebagai sebuah platform perdagangan elektronik resmi dan legal pertama untuk transaksi EBUS di Pasar Sekunder Indonesia.
Masih bingung mencari instrumen investasi yang sesuai prinsip Syariah? SR020-T3 dan SR020-T5 jawabannya.
SEBUAH terobosan dilakukan oleh Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem dengan melakukan pembelian sukuk ritel dalam pengelolaan wakaf uang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved