Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PASANGAN Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno unggul dalam hitung cepat (quick count) yang dilakukan seluruh lembaga survei, Rabu (19/4).
Berikut pernyataan Dosen Komunikasi FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Henry Subiakto mengenai kemenangan Anies-Sandi tersebut yang diterima Mediaindonesia.com.
Alhamdulillah, Pilkada Jakarta berjalan damai. Kita layak bersyukur, akhirnya Anies Sandi menang cukup mutlak dengan perolehan sekitar 58%. Sedang Ahok Djarot memperoleh sekitar 42%.
Kemenangan Anies Sandi ini memiliki makna yang luas. Pertama, meruntuhkan banyak tuduhan yang selama ini dialamatkan ke Presiden dan aparat negara. Sebelum Pilkada, sosmed diramaikan dengan tuduhan Presiden melindungi Ahok, TNI Polri juga dianggap tidak netral, KPU pun dituduh akan memenangkan Ahok Djarot. Tak hanya itu, beredar pula tuduhan, bahwa lembaga quick count dan media mainstream akan memenangkan Ahok Djarot, menggiring opini untuk melegitimasi hasil perhitungan KPUD yang mengutungkan Ahok Djarot. Pokoknya kalau mengikuti media sosial, seakan begitu buruknya Pemerintahan pak Jokowi, seakan akan melakukan apa saja untuk memenangkan paslon 2.
Bukan hanya tuduhan tentang keberpihakan negara, tapi ancaman akan demo dan jihad sudah disuarakan. Intinya ada upaya terstruktur dan massif bahkan dzolim untuk memenangkan Ahok Djarot. Dan Indonesia pun akan gawat jika Ahok sampai menang. Karena beberapa pihak ada yg mengancam demo besar besaran. Tentu keadaan seperti ini tdk dibiarkan oleh presiden dan aparat negara. Polisi dan militer disiagakan penuh di DKI. Kekuatan didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menko Polkam, Panglima TNI dan Kapolripun menunjukkan kekuatan sekaligus menjamin Pilkada DKI aman.
Hasilnya kita ketahui Anies Sandi menang. Pilkada aman, semua kekhawatiran dan tuduhan tuduhan tidak terbukti. Ini makna kedua yaitu NKRI pun terjaga dan semakin kuat dengan hasil Pilkada DKI sekarang ini.
Pak Jokowi dan aparat negarapun tentunya juga lega dengan keadaan yang aman dan lancar ini. Dengan kemenangan Anies Sandi, tidak beralasan lagi untuk menuduh Presiden dan aparat itu tidak netral, apalagi menganggap akan memenangkan Ahok dengan berbagai cara tidak terbukti.
Pak Ahok terbukti kalah telak. Saat konferensi pers, pak Ahok dan Djarot bisa menerima secara legowo. Pendukungnya pun tenang. Sementara mereka yang selama ini berseberangan, membenci, dan memusuhi pak Ahok, akhirnya bersorak gembira, bersyukur memperoleh kemenangan.
Namun kemenangan tersebut hendaknya bisa sebagai bukti bahwa pikiran buruk mereka harus dilupakan, karena tidak terbukti.
Sekarang tinggal menunggu implementasi janji Anies Sandi setelah nanti dilantik sebagai Gubernur. Selama ini pak Anies telah menunjukkan kepiawaian tampil elegan, dalam berbagai posisi politik. Belakangan terbukti sukses memesona sebagian besar warga DKI. Komunikasi politik pak Anies sudah tidak disangsikan lagi berhasil menarik simpati hingga terpilih sebagai Gubernur. Tinggal membuktikan kepiawaian yg lain yaitu sebagai pemimpin Ibukota negara. Dan membuktikan bisa mewujudkan janji janji kampanyenya.
Kalau sebagai Gubernur nanti beliau berhasil lebih baik, tak pelak karir politik pak Anies pun bisa akan lebih panjang dan lebih tinggi lagi. Tapi semua itu harus dibuktikan dengan kerja dan tindakan. Kemampuan komunikasi pak Anies sudah teruji, tinggal kemampuan implentasi yang menanti.
Selamat untuk pak Anies Sandi, Selamat untuk warga DKI, Selamat untuk NKRI dan tentu Selamat untuk Presiden Jokowi. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved