Epos Federer yang tidak Lekang

TAK lapuk dek hujan, tak lekang dek panas. Peribahasa itu sepertinya cocok disematkan untuk petenis legendaris Swiss, Roger Federer. Betapa tidak? Ketika banyak orang memprediksi masa kejayaannya sudah habis lantaran sudah berusia 35 tahun dan kerap dibebat cedera, pemilik 18 gelar grand slam itu justru makin moncer. Terbukti, setelah sukses menjuarai seri pembuka grand slam 2017 Australia Terbuka pada Januari lalu dan Indian Wells dua pekan lalu, Federer melanjutkan sensasinya dengan meraih gelar ketiganya di turnamen Miami Open, Senin (3/4) dini hari.

Uniknya, Federer meraih kesuksesan itu setelah menaklukkan rival lamanya, Rafael Nadal. Ia menundukkan petenis Spanyol itu dua set langsung 6-3, 6-4. Ini kali kedua Federer menundukkan Nadal di partai puncak tahun ini setelah sebelumnya di Australia Terbuka. Ia juga mengalahkan Nadal di perempat final Indian Wells, bulan lalu. Federer pun kini mencatatkan diri sebagai petenis tertua yang menjadi juara di sejarah Miami Terbuka dalam 33 tahun terakhir.

"Meski comeback saya telah berakhir, ini masih tahun comeback saya. Tapi saya benar mengatakan bahwa sampai di Miami, masih banyak yang harus dipelajari," ujar Federer. "Rasanya seperti mimpi di atas lapangan dan juga di luar lapangan. Tubuh saya bereaksi dengan sangat baik dan saya tidak bisa menjadi lebih bahagia," lanjutnya. Saat bertanding di Crandon Park kemarin dini hari, Federer memang tidak memberikan kesempatan bagi Nadal untuk mencetak poin.

Ia selalu bisa mematahkan servis Nadal, terutama di set ketujuh dan kesembilan. Nadal memang sempat memimpin di set kedua, tapi setelah itu kembali gagal membendung Federer. "Tentu mengecewakan saya atas apa yang saya coba lakukan. Setiap tiga tahun saya berada di posisi ini, tetapi selalu trofi yang lebih kecil yang saya dapatkan," ujar Nadal.