Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SATUAN Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) meminta induk-induk cabang olahraga (PB/PP) harus bisa membedakan masalah akomodasi (makanan, penginapan, dan tempat latihan) dengan uang saku atlet.
Menurut Direktur Performa Tinggi (HPD) Permainan 3 Satlak Prima, Iman Sulaiman Zamzami, akomodasi adalah sesuatu yang ditanggung pihak Satlak.
Dengan catatan hal itu harus memenuhi ketentuan yang berlaku, yakni adanya kontrak yang ditandatangani pejabat pembuat komitmen (PPK) Satlak Prima.
Soal adanya keluhan dari Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI) mengenai uang saku dan makanan atlet pelatnas SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games 2018 yang belum juga cair, menurut Iman, sudah dibahas Satlak Prima pada Senin (21/3).
"Soal adanya atlet yang makan mi instan, saya pikir tidak perlu terjadi jika PB/PP mengikuti ketentuan yang diberlakukan. Prinsipnya, Prima tidak membebani induk-induk cabang olahraga untuk membiayai pelatnas SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Memang uang saku untuk seluruh atlet pelatnas telat karena menyangkut adanya standar baru yang akan diterapkan," katanya.
Demikian pula halnya dengan program uji coba setiap cabang.
Satlak Prima, kata dia, akan mendukung penuh usulan PB/PP dengan catatan diusulkan 40 hari sebelum keberangkatan.
"Uji coba yang diajukan PB PBI ke Thailand Open di Bangkok, 10-17 April 2017, misalnya, itu sedang dalam proses."
Sebelumnya, manajer pelatnas boling, Ronny Mandagi, mengeluhkan uang saku atlet yang belum juga cair selama tiga bulan terakhir. Akibatnya, para atlet terpaksa mengonsumsi mi instan.
"Karena gaji tidak kunjung didapat, para atlet terpaksa mengonsumsi mi instan. Kalau tidak percaya, buka saja lemari es mereka, pasti isinya mi instan," ujar Ronny.
Sementara itu, berdasarkan surat keputusan (SK) Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam surat bernomor S-217/MK.02/2017 pada 13 Maret lalu, terdapat peningkatan honorarium untuk para atlet yang tergabung dalam Prima.
Berdasarkan ketetapan tersebut, atlet utama mulai 2017 akan mendapatkan Rp10 juta per bulan, atlet muda Rp8 juta per bulan, atlet pratama Rp6 juta per bulan, dan atlet paralimpiade Rp8 juta per bulan.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto meminta para atlet bersabar jika belum merasakan kenaikan gaji tersebut. Pasalnya, perlu penyesuaian terkait dengan munculnya SK Menteri Keuangan itu.
"Ada yang namanya SBML (satuan biaya masukan lain), itu juga harus diurus," kata Gatot.
Waspada
Di cabang lain, Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) mengaku terus memantau para atlet dari tiga negara Asia Tenggara dalam persiapan mereka menghadapi SEA Games 2017. Ketiga negara tersebut ialah Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
"Pesaing utama kami ialah Vietnam, Malaysia, dan Fili-pina. Filipina mempunyai banyak atlet yang berlatih di Amerika Serikat sehingga kualitas mereka lebih bagus ketimbang atlet yang berlatih di negaranya sendiri," kata pelatih pelatnas Persani, Eva Butar Butar.
(Ant/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved