Peluang Tipis Raih Gelar

Nurul Fadillah
12/3/2017 07:16
Peluang Tipis Raih Gelar
(Dok. PBSI)

HARAPAN Indonesia untuk membawa pulang gelar dari All England 2017 menipis. Dari dua nomor andalan, ganda putra dan ganda campuran, Indonesia hanya meloloskan satu wakil di semifinal.

Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kini menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa. Kevin/Marcus yang merupakan unggulan kelima mengalahkan wakil Tiongkok Chai Biao/Hong Wei dengan skor telak 21-16 dan 21-18 di perempat final, kemarin dini hari. Selanjutnya, Kevin/Marcus akan berhadapan dengan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding. Sebelumnya, Kevin/Marcus telah dua kali bertemu dengan pasangan Denmark tersebut dan belum mampu meraih kemenangan.

“Kami pasti berusaha melakukan yang terbaik. Namun, kami tidak ingin terlalu percaya diri. Yang penting lakukan yang terbaik dulu,” ujar Marcus.

Di laga lain, perjuangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kandas di tangan pasangan tuan rumah Chris Adcock/Gabrielle Adcock di babak perempat final. Juara tiga kali All England tersebut menyerah 21-16, 19-21, dan 12-21.

“Tidak ada pengaruhnya penampilan kami hari ini dengan hasil tahun lalu. Dalam dua pertemuan terakhir dengan mereka, kami bisa menang. Cuma karena kesalahan di gim kedua, jadinya kami balik tertekan,” kata Liliyana.

Final impian
Di sisi lain, final impian di tunggal putra berpeluang terjadi. Dua pemain tunggal terbaik di abad ke-21, Lee Chong Wei dan Lin Dan, sangat mungkin akan berhadapan di partai puncak.

Chong Wei, unggulan utama asal Malaysia, melangkah ke semifinal setelah menyingkirkan unggulan tujuh asal Tiongkok Tian Hou Wei 21-12, 21-15. Di empat besar, Chong Wei akan ditantang pemain Taiwan Chou Tien Chen yang menyingkirkan pemain Thailand Tanongsak Saensomboonsuk 21-19, 16-21, 21-8.

Lin Dan, unggulan enam asal Tiongkok, di perempat final mengalahkan unggulan tiga asal Denmark Viktor Axelsen 8-21, 21-14, 21-15. Lin Dan akan bertarung dengan rekan senegaranya, Shi Yuqi, yang lolos ke semifinal dengan menyingkirkan pemain Jepang Kazumasa Sakai 21-13, 21-4.

“Itu pertarungan yang bagus. Jujur saja usia saya lebih tua ketimbang Axelsen yang masih berusia 23 tahun. Saya bangga masih bisa berkompetisi di level seperti ini dalam usia saya yang sekarang,” ungkap Lin Dan yang kini berusia 34 tahun.

Hingga kini, Chong Wei dan Lin Dan sudah berhadapan sebanyak 37 kali. Dari jumlah tersebut, Lin Dan menang dalam 25 pertemuan.

Di tunggal putri, kejutan terjadi saat unggulan dua asal Spanyol Carolina Marin tersingkir di perempat final. Peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut disingkirkan pemain Thailand Ratchanok Intanon dalam pertarungan ketat selama tiga gim dengan skor 20-22, 21-13, 18-21.

Marin sebenarnya berpeluang besar meraih kemenangan setelah unggul 18-11 di gim ketiga. Namun, Marin gagal meraih tambahan tiga angka untuk memenangi laga dan akhirnya menyerah 18-21.

“Saya kehilangan fokus setelah kedudukan 18-11. Lawan terus menekan dan saya tidak bisa mengerti mengapa harus kalah,” ungkap Marin.

Di semifinal, Intanon akan menghadapi pemain Jepang Akane Yamaguchi. Satu semifinal lainnya akan mempertemukan unggulan utama asal Taiwan Tai Tzu Ying melawan pemain Korsel Sung Ji-hyun. (AFP/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya