Comeback Maria Sharapova Tuai Pro dan Kontra

11/3/2017 12:30
Comeback Maria Sharapova Tuai Pro dan Kontra
(AFP/JEAN-BAPTISTE LACROIX)

LANGKAH Maria Sharapova untuk kembali berkiprah di kompetisi tenis dunia rupanya tidak berjalan mulus.

Saat bisa kembali ke lapangan setelah menjalani skors selama 15 bulan akibat terbukti menggunakan doping, petenis Rusia itu juga mengundang polemik.

Para petenis dunia terbelah terkait dengan pemberian wild card untuk langsung tampil di babak utama kepada Sharapova dalam beberapa turnamen. Sharapova akan tampil di Stuttgart Terbuka yang akan dimulai pada 26 April, tepat saat skorsnya berakhir.

Angelique Kerber merupakan salah satu penentang pemberian wild card kepada Sharapova.

Petenis Jerman itu menilai hal aneh jika Sharapova bisa langsung tampil di hari terakhir skorsnya.

"Masak orang yang hari ini selesai menjalani hukuman langsung bisa bermain di hari ini juga. Stuttgart Terbuka ialah turnamen Jerman dan seharusnya petenis Jerman yang mendapat keuntungan dari wild card," jelas Kerber, kemarin.

Petenis Prancis Jo-Wilfried Tsonga juga menolak Sharapova mendapat wild card di Prancis Terbuka.

Sharapova telah menemui Federasi Tenis Prancis untuk meminta dirinya diberi wild card di ajang grand slam tersebut.

Namun, beberapa pejabat Federasi Tenis Prancis menyatakan keberatan untuk memberikan wild card kepada petenis yang pernah tersangkut kasus doping.

"Saya tidak akan melakukannya. Ini seperti memberikan makanan manis ke anak kecil yang telah melakukan hal yang buruk dan dia pasti akan melakukannya lagi. Ini benar-benar pesan yang salah," ujar Tsonga.

Dukungan terhadap Sharapova datang dari petenis Rumania Simona Halep. Menurutnya, dengan prestasi yang telah didapat, Sharapova pantas mendapat wild card.

"Ia pernah menjadi petenis nomor satu dunia dan pemenang grand slam. Kembalinya Sharapova bagus untuk tenis. Ia ingin kembali bermain dan meraih kemenangan," ujar Halep.

Petenis Rusia lainnya, Svetlana Kuznetsova, tidak ingin berpihak dalam polemik soal kembali tampilnya rekan senegaranya itu.

Menurutnya, masalah itu tidak semudah seperti yang dipikirkan.

"Saya mengerti bisa berbicara tentang pembohong. Anda akan mengatakan mengapa seorang pembohong mendapat wild card. Namun jika itu sebuah kesalahan kecil, ceritanya akan lain," jelasnya. (AFP/Rul/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya