Jalan Terjal para Penghuni Cipayung

Budi Ernanto
10/3/2017 04:45
Jalan Terjal para Penghuni Cipayung
(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

UJIAN berat langsung menghadang pebulu tangkis tunggal putri Dinar Dyah Ayustine pada babak kedua All England 2017. Ia harus menghadapi peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Pusarla V Sindhu. Itu menjadi pertemuan pertama Dinar dengan pebulu tangkis asal India tersebut. Dinar mengakui kemampuannya masih di bawah Sindhu. Meski begitu, ia tidak gentar. Ia berjanji mengerahkan kemampuan terbaiknya dan meminimalkan kesalahan.

"Ingin ukur kemampuan juga. Kemarin sudah lihat permainan Sindhu dan sempat diskusi dengan pelatih soal strategi lawan dia," ungkap Dinar. Dina lolos ke babak kedua setelah mengalahkan pemain Denmark, Natalia Koch Rohde, dengan skor ketat 21-19 dan 22-20. Pemain asal Djarum Kudus itu butuh waktu 43 menit untuk membukukan kemenangan pertamanya pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut. "Gim pertama kaki saya agak kagok karena bola lawan yang aneh, kaku-kaku tapi tajam. Baru kemudian saya coba menambah kecepatan permainan, lebih cepat daripada lawan, baru enak mainnya," kata Dinar yang kini jadi satu-satunya wakil tunggal putri yang lolos ke babak dua.

Kontras dengan Dinar, tunggal putri lainnya, Fitriani, yang juga main di babak pertama, langsung kandas. Ia harus mengakui keunggulan Sung Ji-hyun, unggulan tiga asal Korea, 18-21 dan 12-21. Nasib lebih buruk bahkan dialami Lyanny Alessandra Mainaky. Ia sudah kalah terlebih dulu di babak final kualifikasi dari Delphine Lansac, Prancis, dengan skor 15-21 dan 13-21. Prestasi lebih baik diukir ganda putri. Dua pasangan, yakni Greysia Polii/Rizki Amelia Pradipta dan Anggia Shitta Awanda/Apriani Rahayu, melaju ke babak kedua.

Greysia/Rizki menjadi tim yang mengamankan kemenangan terlebih dulu dengan mengalahkan wakil Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, dengan skor 21-19 dan 21-17 dalam waktu 46 menit. Sementara itu, pasangan Anggia/Apriani lolos seusai mengalahkan Anastasia Chervyakova/Olga Morozova dari Rusia. Anggia/Apriani menang rubber game 21-18, 16-21, dan 21-16. "Kami berusaha melakukan yang terbaik dan bermain lepas di lapangan. Sebagai pasangan baru, kami ingin menjaga kepercayaan pelatih yang mengirim kami di turnamen ini," kata Greysia.

Harapan terakhir
Pada saat yang sama, dua harapan Indonesia lain terpaksa harus pulang lebih awal. Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari dihentikan unggulan pertama asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Mereka kalah 15-21 dan 13-21. Sebelumnya, Tiara Rosalia Nuraidah/Ni Ketut Mahadewi juga menyerah dari pasangan Denmark, Julie Finne Ipsen/Rikke Soby, 20-22, 21-9, dan 18-21. Langkah juara bertahan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto, juga terhenti setelah dikalahkan pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Harapan Indonesia di ganda campuran kini berada di tangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang sukses melewati rintangan pertama setelah mereka menyingkirkan pasangan Taiwan Wang Chi-lin/Lee Chia-hsin 21-8 dan 21-18. (Badminton.org/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya