Fokus Tiga Capaian di AG 2018

Nur Aivanni aivanni@mediaindonesia.com
05/3/2017 04:31
Fokus Tiga Capaian di AG 2018
(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A)

WAKIL Presiden RI Jusuf Kalla menyampaikan tiga hal yang akan menjadi fokus dalam gelaran Asian Games 2018. ”Ada tiga hal soal Asian Games. Soal sarana yang akan diwariskan nanti untuk selanjutnya,” kata Jusuf Kalla seusai mengantarkan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud bertolak ke Brunei Darussalam sebelum berlibur ke Bali, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin. Jusuf Kalla, sebagai Ketua Dewan Pengarah Panitia Besar Asian Games 2018, mengatakan fokus kedua ialah soal pelaksanaan Asian Games. Menurut JK, Indonesia akan diukur dalam pelaksanaan dan terkait martabat negara.

“Selanjutnya, soal prestasi yang akan membanggakan. Itu tiga hal harus dicapai. Nanti kita insyaallah bicarakan lebih lanjut,” terangnya. Sebelumnya, Kamis (2/3), Presiden Joko Widodo menjelaskan penyelenggaraan Asian Games 2018 diketuai oleh dia sendiri. Namun, kini dia memutuskan Wapres Jusuf Kala yang mengetuai hajatan olahraga terakbar se-Asia yang bakal digelar di Jakarta dan Palembang itu. Asian Games akan dihadiri 33 ribu orang dari seluruh negara Asia yang dihelat pada 18 Agustus-2 September. Pemerintah saat ini terus memacu pembangunan infrastruktur Asian Games dan diharapkan siap pada Oktober tahun ini.

Menuai protes
Beberapa federasi cabang olahraga (cabor) menolak usul­an Panitia Besar Asian Games 2018 (Inasgoc) mengenai jumlah nomor yang dipertan­dingkan. Mereka memprotes adanya pengurangan nomor cabor olahraga dan tidak seperti Asian Games terdahulu. Menurut Direktur Komisi Teknis dan Cabang Olahraga Inasgoc Lukman Niode di sela-sela Technical Delegate Meeting (TDM) Asian Games 2018 bersama 74 wakil federasi cabang olahraga di Jakarta, kemarin, pihaknya menjelaskan kepada federasi bahwa cabor yang dipertandingkan ialah yang seperti ada di olimpiade. Indonesia membatasi jumlah nomor yang dipertandingkan di Asian Games 2018, yakni 480 nomor.

“Kalau tidak membatasi jumlah nomor cabor, penyelenggaraan meledak, jadi lebih dari 500 nomor cabor. Itu artinya bakal membutuhkan banyak dana penyelenggaraan,” ujar Lukman yang juga merupakan Wakil Ketua I Satlak Prima. Dalam pertemuan yang juga dilakukan bersama Dewan Olimpiade Asia (OCA) itu 42 cabor yang disepakati dari 59 disiplin. Federasi tidak mempermasalahkan soal jumlah cabor dan disiplin dan hanya mempertanyakan jumlah nomor cabor.

Lukman mengungkapkan di tenis meja, delegasi Tiong­kok meminta 7 nomor pertandingan seperti di Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. “Kami tetapkan 5 nomor di tenis meja. Cabang layar, kami mengikuti jumlah nomor dalam Olimpiade, yaitu 10 nomor dari 14 nomor pada Asian Games 2014,” jelasnya. Namun, Lukman menegaskan bahwa Indonesia tidak melulu mengurangi jumlah nomor cabor karena ada juga yang ditambah. Misalnya, cabor pencak silat yang diusulkan oleh federasi hanya 10 nomor, Indonesia menambahnya menjadi 14 nomor. Penetapan nomor itu juga menjadi strategi pemenangan bagi Indonesia demi meraih target masuk peringkat delapan dengan koleksi 20-25 medali emas, serta menjadi yang terbaik dari seluruh negara-negara Asia Tenggara. Selain pertemuan delegasi teknis, Inasgoc dan OCA menggelar Coordination Committeee (Coorcom) Meeting ke-6 yang berlangsung dua hari di Palembang, hari ini, dan Senin (6/3) di Jakarta. Dalam Coorcom di Palembang akan diputuskan berapa cabor yang dilaksanakan di ibu kota Sumatra Selatan itu. (Beo/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya