Habisnya Era Kejayaan Tinkerman

Satria Sakti Utama
24/2/2017 16:39
Habisnya Era Kejayaan Tinkerman
(AFP)

CLAUDIO Ranieri harus menerima kenyataan dipecat dari kursi kepelatihan Leicester City hanya satu hari setelah kekalahan 1-2 atas Sevilla di liga Champions Eropa tengah pekan ini.

Manajemen The Foxes, julukan Leicester, mengambil keputusan mengejutkan tersebut karena keresahan yang kian menghebat bakal turun kasta musim depan.

Performa Leicester City di bawah Ranieri musim ini memang amat jauh berbeda dari musim sebelumnya. Mereka kini hanya satu posisi di atas zona degradasi dengan catatan 21 poin dari 25 laga.

Penampilan yang konsisten buruk Jamie Vardy dkk seakan mengubur segala kedigdayaan dan kesuksesan musim lalu yang mengantarkan Leicester untuk pertama kalinya berjaya di tanah Ratu Elizabeth.

"Bukan ekspektasi yang kami harapkan bahwa kami menuai kesuksesan musim lalu dan harus diulangi lagi musim ini. Tapi setidaknya, bertahan di Liga Primer adalah target pertama dan satu-satunya di awal musim ini," jelas Wakil Presiden Leicester City Aiyawatt Srivaddhanaprabha.

"Tapi kami kini harus berusaha untuk mencapai tujuan dan merasa untuk memaksimalkan keuntungan di 13 laga akhir musim ini," imbuhnya.

Keputusan ini banyak disayangkan oleh banyak pihak. Namun, tampaknya Ranieri wajib menyadari konsekuensi sepak bola modern yang meninggikan pencapaian prestasi.

Sejumlah faktor yang menjadi alasan dipecatnya Ranieri pun kembali mencuat. Yang paling santer adalah keputusan sembrononya melego N'golo Kante ke Chelsea.

Selanjutnya ialah kegagalan The Tinkerman, julukan Ranieri, melakukan inovasi atas taktik serangan baliknya yang sudah mulai mampu diantisipasi oleh lawan-lawannya.

Tak disangka, kejayaan Tinkerman di tanah Inggris hanya mampu bertahan satu musim. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya