Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta meminta ada peninjauan kembali Instruksi Presiden (Inpres) 2/2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games 2018. Hal itu diperlukan DKI untuk bisa melakukan renovasi atau pembangunan arena di luar velodrom dan equestrian. Menurut Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Ratiyono, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah menyatakan Keputusan Presiden 12/2015 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games 2018 sebenarnya bisa dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran renovasi atau pembangunan arena.
"Namun, kami tidak berani mengeluarkan anggaran untuk lima venue lainnya karena tidak ada payung hukumnya," ujar Ratiyono dalam rapat pleno bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), BPKP, KONI dan KOI, serta SKPD DKI di Balai Kota, Jakarta, Kamis (23/2). Khusus untuk velodrom, Ratiyono mengatakan saat ini pengerjaannya sudah mencapai 43% dan menurut rencana akan ditinjau Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama hari ini.
Renovasi velodrom diperkirakan akan selesai awal tahun depan. Sementara itu, Deputi IV Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan lima arena yang akan direnovasi atau dibangun untuk pelaksanaan pertandingan cabang olahraga jet ski, layar, kriket, bisbol, dan basket. Inpres yang diminta DKI, lanjut Gatot, masih ada di Kemenpora dan akan segera diterbitkan dalam waktu dekat. Inti dari inpres itu ialah agar kementerian atau lembaga terkait tidak ragu lagi untuk mengeluarkan uang agar bisa mendukung penyelenggaraan Asian Games.
Namun, Gatot mengatakan nantinya bukan pembangunan yang dilakukan, melainkan renovasi arena yang sudah ada. Soal arena mana saja yang harus direnovasi masih dibicarakan. "Karena lima tempat itu tidak dipakai test event, berarti akhir tahun bisa kelar," kata dia. Gatot menambahkan, mau bagaimanapun, semua pihak yang terlibat dalam proyek renovasi dan pembangunan arena harus maksimal karena memang itu merupakan kewajiban tuan rumah.
"Sebenarnya Asian Games 2017 adalah kerjaannya Dewan Olimpiade Asia (OCA), tapi penyelenggara ketumpuan untuk sediakan tempat," kata Gatot. "Kalau manfaat secara materi, tidak ada return of investment karena Asian Games tidak bisa dihitung secara komersial. Akan tetapi, efek tidak langsungnya banyak, misalnya saja Palembang, Sumatra Selatan, yang jadi tempat penyelenggaraan SEA Games 2011, setelahnya banyak ajang di sana kan," papar Gatot.
Daerah lain
Di luar Jakarta dan Palembang, lokasi yang akan dipakai untuk menjadi arena Asian Games ialah di Tangerang, Banten, dan Jawa Barat. Gatot mengatakan arena di Jawa Barat tidak masalah karena memang yang akan dipakai ialah tempat yang pernah digunakan untuk PON 2016. "Akan tetapi, yang di Banten, itu lebih ke Indonesia Convention Exhibition. Namun, masalahnya mahal biaya sewanya. Jadi kalau bisa maksimalkan yang ada di Jakarta karena jika itu direnovasi, manfaatnya ialah untuk Jakarta juga," tandas Gatot. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved