Mutiara Waspadai Tjakrindo

(Mag/R-3)
24/2/2017 04:30
Mutiara Waspadai Tjakrindo
(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

TIM putri Mutiara Cardinal memastikan diri sebagai juara Grup Y setelah menang tipis 3-2 atas Hokuto Bank (Jepang) di Grup Y, Kamis (23/2). Dengan hasil tersebut, tim asal Bandung itu bakal berhadapan dengan runner up Grup X, Tjakrindo Masters di babak semifinal, hari ini. "Tidak terlalu puas sebetulnya dengan hasil tadi, tapi bersyukur bisa menang. Kami harus mewaspadai Tjakrindo Masters yang terlihat menyimpan beberapa atletnya. Peluang kami 50:50 untuk bisa tembus ke final," ujar manajer tim Mutiara, Umar Djaidi.

Umar menuturkan, tunggal pertamanya, Hanna Ramadini, diharapkan bisa menyumbang poin. Hanna diperkirakan bakal berhadapan dengan Fitriani, sesama pemain nasional. Secara rekor pertemuan di turnamen BWF, Fitriani mengantongi keunggulan 3-0. Partai pembuka baginya cukup krusial untuk memotivasi pemain di partai-partai berikutnya. "Ini pertandingan beregu, semua bisa terjadi. Yang pasti laga semifinal pasti sengit," pungkas Umar Laga semifinal lainnya akan mempertemukan unggulan teratas, Berkat

Abadi melawan Hokuto Bank. Berkat Abadi berhasil menjadi juara grup setelah mengalahkan Tjakrindo Masters di laga perebutan juara grup dengan 4-1. Pada bagian putra, tim putra Mutiara Cardinal dan Musica Champion juga memastikan diri melangkah ke final, meski belum ketahuan siapa yang akan menduduki posisi teratas Grup A. Di Grup B, Djarum Kudus dan Berkat Abadi bakal menapaki semifinal. Sama dengan di Grup A, hingga berita ini diturunkan, kedua tim masih harus bertanding untuk menentukan juara grup.

Sementara itu, pemain Jepang yang di Djarum Superliga Badminton 2017 membela tim Berkat Abadi, Kenichi Tago, kini harus memulai hidup baru. Ia berusaha bertahan di bulu tangkis dengan menjadi pemain profesional. Tago mendapatkan sanksi larangan berlaga di semua turnamen resmi BWF seumur hidupnya oleh federasi bulu tangkis negaranya. Semua itu akibat ia terbukti sering bermain judi di sebuah kasino yang dilarang pemerintah Jepang. Menurut sebuah sumber, jurnalis asal Jepang, Tago mendapatkan sanksi moral yang cukup berat di Jepang akibat kasus itu hingga dirinya tak mungkin bermain bulu tangkis di negaranya. Bahkan ia terus menghindari pers. Untuk bisa bertahan, sementara ini ia berkarier di salah satu klub Malaysia, Petaling Badminton Club.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya