Peluang Putri Djarum Menipis

PELUANG tim putri Djarum Kudus untuk lolos dari fase grup Djarum Superliga Badminton 2017 di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, menipis. Dalam laga ketiga penyi-sihan Grup Y Selasa (21/2), putri Djarum kembali menelan kekalahan. Ketika menghadapi Hakuto Bank, walau telah memainkan pemain asal Tiongkok Ma Jin yang dipasangkan dengan Gloria Emanuelle Widjaya di ganda, putri Djarum kalah telak 0-5. Itu menjadi kekalahan kedua putri Djarum setelah sebelumnya menyerah 1-4 dari Kumamoto Saisunkan.

Saat menghadapi Jaya Raya di laga kedua, Putri Dja-rum menang tipis 3-2. Kekalahan dari Hakuto membuat putri Djarum kini menempati posisi kedua dari bawah Grup Y. “Kalau dilihat secara hasil memang mengecewakan, terutama dari penampilan sendiri, kurang gereget dan kurang berani untuk menahan capek. Jadi ini yang harus kita evaluasi nanti,” kata manajer tim Djarum, Fung Permadi. Menurut Fung, para atlet di timnya, terutama sektor tunggal, masih kurang fokus.

“Mereka sering lengah, kalau lawan memberikan perlawanan sedikit, langsung bingung. Jadi kacau semua. Kita menyikapinya ya memang seperti itulah pertandingan, jadi harus dievaluasi,” katanya. Putri Djarum kini tinggal menyisakan satu laga lagi di fase grup, yakni melawan Mutiara Cardinal. Fung sendiri sudah tidak mengharapkan timnya menjadi juara. Yang terpenting, para pemainnya bisa menggunakan ajang ini untuk menimba pengalaman dan belajar dari kekurangan. Harapan menjadi juara akan ditumpukan pada tim putra yang menempati posisi pertama di klasemen Grup B. Pada bagian putra, juara bertahan Musica Champion memetik kemenangan kedua di laga Grup A. Dengan diperkuat pemain-pemain elite dunia seperti tunggal asal Jerman Marc Zwiebler serta pemain ganda Korsel Lee Yong-dae dan pemain ganda Rusia Vladimir Ivanov, Musica meraih kemenangan 4-1.

Kemenangan tersebut membuat Musica naik ke posisi pertama Grup A menggeser Mutiara Cardinal. Selanjutnya, Musica akan menghadapi USM Blibli.com. Seusai pertandingan, Zwiebler mengaku senang bisa meraih kemenangan walau harus bermain rubber game melawan pemain muda Chico Aura Wardoyo dengan 20-22, 21-16, 21-12. Ia berharap bisa membawa Musica merebut juara di ajang yang dijadikan pemanasan sebelum tampil di German Open dan All England. Hal serupa diungkapkan Ivanov. Pemain yang biasanya berpasangan dengan Ivan Sozonov tersebut berharap Musica mengulangi kesuksesan pada 2015 saat membawa Musica menjadi juara. “Saya sudah main tiga kali di sini. Terakhir kali saya menang bersama Musica dan semoga bisa mengulanginya tahun ini,” ujar dia. (Mag/R-2)