Pertarungan Para Guard di Pentas NBA

Budi Ernanto
18/2/2017 22:20
Pertarungan Para Guard di Pentas NBA
(AFP/Ronald Martinez/Getty Images)

SEMUA penggemar basket di seluruh dunia pada Minggu (19/2) dipastikan bakal tertuju ke Smoothie King Center. Di kandang New Orleans Pelicans itu, seluruh roster dari wilayah timur dan wilayah barat bakal berlaga di ajang NBA All-Star 2017.

Kali ini, ajang tersebut mendapat cukup banyak sorotan lantaran melimpahnya jumlah guard di kedua tim yang tidak akan menerapkan strategi bertahan.

“Jumlah guard paling banyak dan permainan sepertinya dikendalikan oleh mereka. Memang, jika ingin menang, kita harus punya point guard yang hebat. Yah, sepertinya sekarang memang era mereka,” kata Grant Hill, mantan pemain NBA All-Star yang pernah bermain untuk Orlando Magic.

Dari tim wilayah timur, Kyrie Irving (Cleveland Cavaliers) dan DeMar DeRozan (Toronto Raptors) merupakan guard yang akan pertama kali turun ke lapangan. Mereka bisa digantikan oleh Kyle Lowry (Raptors), Isaiah Thomas (Boston Celtics), Kemba Walker (Charlotte Hornets), dan John Wall (Washington Wizards).

Sementara tim wilayah barat memiliki Stephen Curry (Golden State Wariors) dan James Harden (Hoston Rockets). Cadangan untuk mereka adalah Russel Westbrook (Oklahoma City Thunder) dan Klay Thompson (Warriors).

Banyaknya guard di wilayah timur sepertinya karena mereka tidak ingin lagi kalah seperti laga tahun-tahun sebelumnya dari tim wilayah barat. Selama lima tahun berturut-turut, tim wilayah barat menang empat kali dan tim wilayah timur hanya menang pada 2014.

Tahun lalu, NBA All-Star dimenangi tim wilayah barat dengan skor 196-173. Westbrook didaulat menjadi MVP walau George mencatat perolehan angka tertinggi, yakni dengan 41 poin.

“Tahun ini Westbrook yang muncul lagi, selalu punya sesuatu untuk dibuktikan setiap kali dia melangkah. Pertandingan kali ini pasti seru. Sekarang saatnya melihat hasil dari adanya para guard itu,” ujar mantan pemain Chicago Bulls George Gervin.

Sementara itu, tim dunia berhasil mengalahkan tim Amerika Serikat (AS) 150-141 dalam laga NBA Rising Stars Challenge yang berlangsung pada Jumat (17/2) di Smoothie King Center.

Jalam Murray (Denver Nuggets) dari tim dunia menjadi memimpin statistik dengan 36 poin dan diikuti oleh Buddy Hield (Pelicans) dengan 28 poin.

Murray pun menjadi MVP dan mengaku tidak pernah terpikir untuk mengincar penghargaan itu. “Saya terus memasukkan bola seperti biasa. Saya juga bermain seperti biasa,” kata Murray.

Namun, sebenarnya Hield lah yang mengincar MVP. Ketika nama Murray yang diumumkan, dia hanya mengatakan, “Ketika ada yang sedang panas, kita tidak boleh egois dan tidak mendukungnya. Serahkan bola ke dia,” ujarnya.

Pelatih tim dunia Mike Brown mengatakan tidak lah sulit bagi Murray untuk menjadi MVP. Setiap kali Murray mendapat bola, kata Brown, semua temannya selalu memerintahkan dia agar jangan dioper.

Tahun lalu, tim dunia lah yang kalah dari tim AS dengan hasil akhir 154-157. Sementara tahun sebelumnya, tim AS kalah 112-121. Mereka yang menjadi MVP pada dua tahun itu ialah Andrew Wiggins dan Zach LaVine yang bermain untuk Minnesota Timberwolves. AFP/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya