Sarana Minim masih Jadi Momok Pelatnas

Nurul Fadillah fadillah@mediaindonesia.com
08/2/2017 01:40
Sarana Minim masih Jadi Momok Pelatnas
(ANTARA FOTO/Yossy WIdya)

SPRINTER putri andal-an Indonesia Emilia Nova mengaku mengalami kendala dalam berlatih di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta Timur. Kondisi stadion yang terbuka untuk umum membuat Emilia tidak bisa berlatih pada waktu yang ideal. Pelatih pelatnas nomor 100 meter gawang putri dan saptalomba yang menangani Emilia, Fitri Haryadi meng-ungkapkan, anak asuhnya tersebut harus menjalani latihan dua kali yakni pukul 07.30-10.00 WIB dan pukul 14.00-selesai.

“Stadion Rawamangun itu terbuka untuk umum, jadi susah menyesuaikan jadwal. Pagi itu bagusnya latihan Pukul 06.30-07.00 (untuk)pemanasan. Tetapi, karena terbuka untuk umum, jam Pukul 07.30 baru mulai pemanasan,” ujar Fitri. “Selain itu, waktu istirahat dan recovery juga hanya sebentar karena setelah Pukul 10.00 selesai, Pukul 02.00 siang sudah mulai latihan lagi (biasanya Pukul 16.00 untuk latihan sore). Waktunya relatif pendek untuk istirahat. Belum pendinginan sehingga rasanya kurang efektif untuk Emilia,” tambah Fitri.

Sejak renovasi kawasan Stadion Gelora Bung Karno dilakukan, cabang olahraga yang semula terpusat di Stadion Madya tersebut harus tergusur dan mencari tempat latihan lain. Kondisi tersebut membuat tempat latihan nomor-nomor atletik terpencar di empat titik, yaitu Pengalengan, Bandung, Bali, Cibinong, dan Rawama­ngun. Fitri pun ­mengeluhkan situasi stadion yang dianggap tidak kondusif.

Padahal, Emilia harus fokus berlatih karena target yang harus dicapai atlet berusia 21 tahun tersebut terbilang cukup sulit, yaitu dua emas SEA Games 2017 di nomor 100 meter gawang dan saptalomba. Fitri pun berharap Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia dapat segera mengadakan pemusatan latihan agar Emilia dapat lebih fokus berlatih. “Kepinginnya sih ada pemusatan latihan seperti saat kita di Stadion Madya dulu lagi biar pelatnasnya satu untuk junior dan senior sehingga bisa terpantau dan target dua emas bisa tercapai,” jelas Fitri.

Dua perak
Kontras dengan atletik, renang indah tidak berani memasang target tinggi di SEA Games 2017. Mereka hanya mematok target dua medali perak. Anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PRSI Indah, Fitrah Utami mengungkapkan, dua perak tersebut berpeluang diraih di nomor duet dan tim free combination. “Di SEA Games kami inginnya raih dua perak. Kalau Asian Games, sangat sulit karena lawannya Jepang dan Tiongkok yang kelasnya sudah Olimpiade sehingga target realistis kami hanya 10 besar,” ujar Fitrah kepada Media Indonesia di Jakarta Selasa (7/20).

Atlet pelatnas renang indah telah memulai latihan sejak Selasa (7/20). Sebanyak 16 atlet pun kini menjadi penghuni sementara pelatnas renang indah hingga 18 Februari mendatang. Fitrah mengungkapkan, pihaknya akan mengadakan seleksi lebih lanjut dalam dua minggu ini untuk menentukan 10 atlet terbaik yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2017. Dari cabang balap sepeda, para pembalap mulai bersiap menjalani pelatnas di Solo, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Menurut manajer tim nasional balap sepeda Budi Saputra, pelatihan di Solo ialah untuk kelas BMX dan road race. (Beo/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya