Indonesia Darurat Sirkuit Berkelas

(Beo/R-3)
03/2/2017 02:31
Indonesia Darurat Sirkuit Berkelas
(ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

DENGAN jumlah penduduk sekitar 255 juta, Indonesia sebenarnya punya potensi besar di dunia olahraga, khususnya cabang otomotif. Hal itu bisa dilihat dengan munculnya para pembalap muda, seperti Rio Haryanto, Sean Gelael, dan Ali Adrian. Sayangnya, Indonesia masih kekurangan sirkuit yang memadai. Akibatnya, potensi-potensi tersebut kerap tidak bisa maksimal. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi seusai menerima pembalap muda Ali Adrian di Kantor Kemenpora, Kamis (2/2).

Menurut Imam, pebalap Indonesia sebenarnya ada banyak dan memiliki potensi yang dapat digali. Mereka juga memiliki peluang yang sama seperti Ali untuk berprestasi di kancah internasional. "Sayangnya, selama ini pembalap Indonesia cenderung memanfaatkan sarana prasarana di jalan baik untuk latihan atau untuk balapan karena kita tidak sebanding dengan Spanyol, misalnya, yang punya 15 sirkuit. Indonesia hanya ada satu." Imam mengungkapkan, pihaknya memang telah mendapat konfirmasi dari beberapa pemerintah daerah dan perusahaan swasta yang berniat membangun sirkuit di tiga lokasi.

Namun, ia enggan menyebutkan lokasi tersebut lantaran belum pasti. "Indonesia pasar besar bagi industri sepeda motor. Karena itu saya ajak pabrikan, produsen otomotif, agar beri dukungan untuk Ali dan pembalap lainnya dengan beri sumbangsih nyata, siapkan infrastruktur di Tanah Air," kata imam. "Dengan adanya sirkuit sendiri di Tanah Air, pembalap seperti Ali yang diharapkan jadi momentum pengadaan sirkuit tidak perlu latihan di luar negeri. Itu harapan pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Ali yang memutuskan mengikuti World Supersport 300 2017 menargetkan posisi lima besar di setiap balapan dari sembilan race yang dia ikuti. Selain itu, ia mematok target masuk podium dari sembilan race. "Hanya dengan cara itu publik bisa menilai keseriusan saya. Selain itu, saya targetkan paling tidak naik podium supaya saya bisa membuka jalan buat musim-musim selanjutnya," kata Ali. Menurut dia, peluang merebut podium sangat terbuka karena semua tim peserta harus menggunakan motor dengan mesin yang relatif sama dan hanya boleh mengubah beberapa bagian sesuai dengan regulasi.

Sebelum memulai kompetisi, pembalap berusia 23 tahun tersebut rencananya mengikuti latihan di Spanyol. Dia dilatih pembalap Marc VDS Honda Tito Rabat di sirkuit milik David Garcia yang juga menjadi pelatihnya. Pada kesempatan yang sama, Head of Marketing Communication Project Pertamina Dendi T Danianto mengungkapkan, pihaknya sangat senang bisa mendukung talenta muda seperti Ali.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya