Program 1.000 Lapangan Desa Disetop

(Beo/R-3)
22/1/2017 04:30
Program 1.000 Lapangan Desa Disetop
(MI/PANCA SYURKANI)

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan program 1.000 lapangan desa pada 2018 tidak lagi ada karena berbenturan dengan kementerian lain. Deputi VI Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengungkapkan penghentian program 1.000 lapang­an desa itu telah disepakati dalam rapat pimpinan yang berlangsung pekan ini.

“Alasannya, rupanya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga punya program yang sama. Jadi, buat apa dobel,” kata Gatot yang merangkap Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Sabtu (21/1). Selain itu, Gatot menjelaskan program bantuan pembangunan atau rehabilitasi lapangan olahraga milik Kemenpora tidak mungkin menjangkau seluruh desa di Tanah Air. Penyebabnya, ada begitu banyak daerah yang membutuhkan lapangan atau memerlukan rehabilitasi lapangan.

“Data yang kami terima ada 74 ribu desa di Indonesia. Kemampuan kami terbatas. Jadi, tentu akan lebih baik jika itu dikerjakan kementerian lain,” ujarnya. Dana yang digulirkan, kata Gatot, berbeda untuk setiap jenis lapang­an. Lapangan voli dan lapangan bulu tangkis Rp100 juta, lapangan panjat dinding Rp145 juta, lapang­an futsal Rp170 juta, dan lapangan sepak bola Rp185 juta. Tahun ini, Kemenpora menargetkan minimal 700 desa mendapat bantuan pembangunan atau rehabilitasi lapangan. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang realisasi tahun lalu yang hanya mencapai 346 desa. Padahal, tahun lalu direncanakan ada 765 desa.

Gatot mengungkapkan tidak terpenuhinya target tahun lalu disebabkan ada pemotongan anggaran yang cukup signifikan dari pemerintah pusat sehingga memengaruhi pelaksanaan kegiatan atau program Kemenpora. Selain itu, ada kendala yang bersifat administratif. Sementara itu, untuk awal tahun ini, Kemenpora juga baru saja meresmikan lapangan yang telah dibangun di seluruh Indonesia di akhir tahun lalu, antara lain empat desa di Kalimantan Tengah. Peresmian itu dilakukan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. “Kemenpora berkomitmen lebih konsisten, rapi, dan koordinatif di tahun anggaran 2017 ini yang kemungkinan permohonannya sama seperti tahun lalu, yaitu untuk pembangunan lapangan sepak bola. Semua proposal akan diproses secara objektif,” tandas Gatot. (Beo/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya